Otomotifnet.com - Salam R2 Bro Aant, saya dapat engine CBR250R berikut rangka dan surat-suratnya (tapi tanpa TB & wiring), rencana mau saya bangun lagi jadi motor cruiser, pertanyaan:
1. Jika diubah jadi karbu konvensional, karbu apa yang cocok & mudah settingnya untuk mesin DOHC ini?
2. Untuk sistem pengapiannya, bagaimana rangkaiannya mengingat orinya sudah menggunakan ECU tentunya.
3. Dari segi performa untuk harian/touring kira-kira bagaimana dengan penggunaan karbu ini?
Segitu dulu deh.
Baca Juga: Kawasaki Ninja 250 Mau Ganti Bohlam? Pakai Punya Mobil Lebih Murah!
Dicky - Jatirahayu-Bekasi
Jawab:
Halo Bro Dicky, wah asyik nih mau bikin cruiser pakai basik mesin CBR250R.
Untuk mempermudah prosesnya, mari kita ulas biar mesinnya kembali hidup kendati tak lagi jadi injeksi.
1. Karburator yang mudah didapat dan banyak mekanik paham dalam setingnya, serta cari spuyernya juga gampang tak lain Keihin PE28.
Cuma saran saya cari yang sudah versi reamer misal jadi 30 mm atau lebih besar, biasa disebut PE30, cari yang besar tentu agar mampu memenuhi kebutuhan pasokan campuran bensin dan udara ke ruang bakar.
Banyak tuh dijual di speed shop seperti di Kebon Jeruk III, Kota, daerah Otista, Jaktim atau di Ciledug, Tangerang.
Buat catatan, karena PE28 ini sangat banyak versi KW-nya, jangan beli yang terlalu murah karena kualitas tak bisa dipertanggungjawabkan.
Saran saya ambil yang harga Rp 400 ribu ke atas. Oiya setelah terpasang mesti seting spuyer nih, pasti kemungkinan suplai bensin langsung pas kecil.
Caranya bertahap, setelah hidup coba jalankan dan rasakan apakah brebet atau tidak.
Jika brebet bisa dilihat berasap hitam atau tidak, jika hitam artinya bensin terlalu banyak, jika tidak berarti kekeringan sehingga spuyer harus dibesarkan ukurannya.
Nah seting deh sampai dapat ukuran paling pas, cirinya tenaga enak dan warna elektroda busi merah bata.
Jadi memang mesti siap-siap belanja pilot jet dan main jet berbagai ukuran tergantung permintaan mesin.
2. Untuk pengapian jangan pusing, pasang saja CDI. Kalau mau mudah pasang yang model DC, seperti milik Shogun 110.
Yang mesti digarap tentu bikin tonjolan pick up pulser di magnet, mesti minta bantuan tukang bubut.
Kalau pakai Shogun 110, panjangnya disamakan yaitu 14 mm.
Kemudian lanjut pasang pulsernya, sepertinya bisa mengambil dudukan sensor CKP, nah yang mesti diperhatikan pemasangan wajib pas nih diukur dari TMA biar timing pengapian pas.
Jika sudah, tinggal rangkai kabelnya dengan CDI dan koilnya juga ke aki.
Jika kurang paham, sebaiknya diserahkan ke bengkel saja, karena jika timing salah mesin tidak akan hidup atau malah menyebabkan kerusakan.
3. Jika seting spuyer dan setelan udara dilakukan pas, maka penggunaan karburator Keihin PE28 versi reamer ini akan enak baik dipakai harian maupun turing.
Oiya jangan lupa kasih filter udara yang berkualitas bagus, agar udara tersaring biar karburator enggak cepat kotor, juga suplai udara tetap tercukupi.
Demikian jawaban saya, semoga bisa membantu.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR