Otomotifnet.com - Untuk mempertemukan komponen tidak bergerak dengan komponen bergerak dibutuhkan sebuah part, salah satunya adalah bearing.
Bearing ini banyak sekali ditemukan di motor, gak hanya di area mesin tapi sampai di dalam mesin.
Seiring berjalannya umur, bearing pasti mengalami pengurangan performa karena aus, akibatnya putarannya yang menjadi serat atau bahkan jebol.
Karena harus selalu menjaga putarannya hingga putaran tinggi, membuat bearing ini terpasang cukup kuat.
Baca Juga: Vespa VBB Jadi Modern, Telan Dana Rp 130 Juta, Mesin Full Racing!
Tidak jarang untuk menggantinya banyak yang menggetok bearing tersebut, padahal justru bisa merusak atau mengurangi performa bearing itu.
“Kalau digetok bearing-nya bisa rusak dong, muternya bisa gak sempurna efek digetok. Jadi lebih baik pake metode heat treatment.”
“Metode ini harus panasin si subyek. Misalnya ganti bearing di rasio matik, berarti harus panasin dulu rumah bearingnya,” sebut Wibowo Bayu Aji dari A15 Engineering.
Tujuan memanaskan rumah bearing ini untuk membuat rumah bearing menjadi memuai.
Baca Juga: Piaggio Zip Jadi 127 cc, Tenaga Naik Hampir 10 Dk, Jawara Balap!
“Sebenarnya harus dipanasin sampai 220° C, tapi karena gak ada alat ukurnya jadi dirasa-rasa aja, ahaha... Panasinnya cukup lama, karena 220° C itu panas banget lho,” rinci Bewok panggilannya.
Setelah panasnya cukup, maka rumah bearing akan memuai alias diameternya sedikit melebar dari ukuran aslinya.
“Jadi masuk bearing tinggal ‘plung’ aja karena dia memuai, gak perlu diteken malah."
"Nanti setelah dingin bakalan kembali ke bentuk semula dan merekat ke bearing.”
“Selain itu suara mesin sama performanya juga beda. Misal pasang bearing kruk as digedor sama yang dipanasin, hasilnya yang dipanasin pasti suara mesin lebih halus dan torsinya lebih ringan,” tunjuk pria yang bengkelnya ada di Jl. Rawa Dolar, Jatisampurna, Bekasi.
Gimana? Cukup menambah ilmu?
A15 Engineering: 0878-8702-2004
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR