Otomotifnet.com - Gejala flat spot pada ban biasanya dialami pada mobil yang jarang dipakai atau terlalu lama ngejogrok.
Yakni dalam arti kata terjadi perubahan bentuk ban akibat lama terdiam dalam satu tumpuan.
Ketika sisi bagian ban yang menahan beban terlalu lama, kira-kira satu hingga dua bulan atau bahkan lebih, bentuk ban bisa berubah dan tidak lagi bulat sempurna.
Untuk itu, buat yang bekerja dan beraktivitas dari rumah karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid dua, harus lebih sering mengecek kondisi ban mobilnya.
Baca Juga: Ban Mobil Jenis Ini Cocok Saat Musim Hujan, Anti Licin, Bisa Pecah Genangan Air
Ketika kendaraan terlalu lama terparkir di rumah, bukan tidak mungkin pengendara menemukan adanya masalah flat spot ini.
Presiden Direktur Michelin Indonesia, Steven Vette mengatakan, pemilik harus secara rutin mengecek kondisi ban mobil.
Terlebih, saat mobil tidak digunakan dalam waktu yang cukup lama.
Steven menjelaskan, dalam kondisi statis atau terparkir dalam waktu lama, ban menahan beban dalam dalam satu titik tumpuan.
"Jika beban mobil bertumpu pada satu titik pada waktu terlalu lama, selain akan membuat ban kempis juga berisiko menimbulkan flat spot atau deformasi pada ban," kata Steven dalam keterangan resminya, (2/10/20).
Untuk menghindari flat spot dan deformasi ban, Steven menyarankan pemilik minimal satu minggu sekali memakai mobilnya buat jalan.
"Tujuannya untuk memastikan ada pergantian tumpuan beban mobil pada ban," pungkas Steven.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR