Otomotifnet.com - Performa mesin Yamaha WR 155R sebenarnya sudah lebih unggul dibanding kompetitornya di kelas trail 150-155 cc.
Tapi bagi Thomas William dari Reisen Motoshop dianggap masih kurang, makanya performa mesin WR 155R ditingkatkan.
“Biar makin mantap buat adventure, tapi daya tahan juga diset tetap aman,” ujar Thomas yang biasa dipanggil Ecu ini.
Yuk simak oprekan yang menghabiskan dana Rp 8,5 jutaan ini.
Baca Juga: KLX 150, CRF150L Dan WR 155 R Update Harga, Pilihan Motor Trail 150 Cc, Mulai Rp 30 Jutaan
BORE UP + STROKE UP
Sebagai salah satu distributor dari racing part BRT (Bintang Racing Team), tentu sebagian komponen menggunakan produk asal Sentul, Bogor itu.
Salah satunya bore up kit yang berisi piston berdiameter 63 mm, jenisnya forged dengan blok ceramic.
“Rasio kompresinya dibikin 12,5:1. Buat main-main off road masih aman sih, yang penting bensinnya gak basi,” sebut Ecu.
Gak cukup bore up, motor ini juga mengalami kenaikan langkah piston dengan penggunaan Super Crankshaft juga dari BRT. Stroke lebih panjang 7,5 mm, totalnya jadi 66,2 mm.
Baca Juga: Yamaha WR 155R, Honda CRF150L dan Kawasaki KLX 150BF SE Diadu, Siapa Terbaik?
Dengan kombinasi bore up dan stroke up tersebut, kapasitas WR 155R naik menjadi 206,2 cc.
VALVE & SPRING VALVE
Keempat klepnya diperbesar jadi berdiameter 22 mm untuk in dan 19 mm untuk ex. Agar keluar masuknya campuran udara dan bensin lebih lancar, jalur intake dan exhaust di-porting menggunakan CNC khas Super Head BRT.
Buka tutup keempat klepnya dikawal per klep BRT dengan tipe progressive.
“Model pernya dari rapat ke renggang, bahannya dari Swedia, tekanan awalnya empuk. Jadi di putaran rendah mesin kerasa enteng karena ngebuka klepnya ringan, tapi di putaran atas pernya keras kaya per klep racing,” lanjut Ecu yang bengkelnya ada di Jl. Boulevard Raya Timur RGB81, Grand Galaxy City, Jaka Setia, Bekasi.
NOKEN AS
Buka tutup keempat klep lebarnya diatur noken as BRT tipe T1, khusus untuk WR 155R. Spesifikasinya punya lift in low 6,59 mm, lift in high 8,04 mm, dan lift ex 8,1 mm.
Baca Juga: Yamaha WR 155R Jadi Motor Oprasional Bhabinkamtibmas Polda Jawa Tengah
Durasinya ex 247°, durasi in high 258°, dan durasi in low 200°, “Cam ini khusus WR 155R, overlapping beda lebih kecil untuk kejar torsi bawah karena motor ini kan untuk off road.”
“Tapi kami coba rasionya 1:1, jadi mau gas di rpm mana pun tenaganya ada terus dari bawah sampai atas,” sambungnya.
THROTTLE BODY & ECU
Masuknya udara ke ruang bakar diperbanyak dengan penggunaan throttle body BRT berdiameter 34 mm.
“Lengkap sampai filter udara masih terpasang, gak berani sih kalau off road open filter. Lalu injector pakai BRT yang 200 cc/menit,” ucapnya.
Selesai itu, mapping bahan bakar dan timing pengapian dimaksimalkan dengan penggunaan ECU BRT Juken 5 Dual Band.
Baca Juga: Yamaha WR 155R Punya Kembaran Dari China, Mesin 124 Cc, Dijual Rp 7 Jutaan
“Sampai proses starter kita atur, jadi biar starter halus dan nyalanya gampang. Ini adjust mapping harus pas, berapa bahan bakarnya, timing pengapiannya harus teliti,” tunjuknya.
MAGNET
Putaran mesin dibuat lebih ringan dengan pengurangan bobot magnet, “Dientengin dengan dibubut. Nah kalau enteng kan bisa berputar lebih cepat di awal, jadi akhirnya dari rpm bawah saja udah bisa langsung muter. Bobotnya dikurangin dari aslinya 2,280 kg jadi 1,760 kg,” tunjuknya.
JALUR RADIATOR
Yamaha WR 155R dilengkapi radiator untuk membantu pendinginan mesinnya. Karena kapasitas mesinnya sudah meningkat, jadi perlu ada perubahan sistem radiatornya.
“Kalau motor standar kan butuh panas mesin yang lebih cepet biar dapet suhu yang optimal, oli juga naik ke bagian atas jadi mesinnya lebih awet.”
Baca Juga: Yamaha WR 155R Jadi 205 cc, Torsi Lebih Nendang, Biaya Rp 15 Jutaan
“Kalau motor bore up kan panasnya udah cepet, tapi kalau masih ada thermostat aliran radiator mesti nunggu terbuka dulu, yang ada nanti air radiator keburu panas di blok mesin. Makanya thermostat dilepas, akhirnya sejak motor hidup air radiator langsung muter,” rinci Ecu.
HASIL TES DYNO
Kenaikan tenaga terukur dengan jelas menggunakan dynamometer BRT 50L milik Reisen Motoshop sendiri.
Dalam kondisi standar WR 155R punya tenaga 12,44 dk di 7.980 rpm dengan torsi 12,76 Nm di 6.640 rpm.
Sementara yang versi 206 cc ini dari beberapa kali running tenaga maksimal mencapai 26,19 dk di 10.180 rpm dengan torsi 20,98 Nm pada 8.280 rpm. Itu berarti ada kenaikan tenaga 13,75 dk atau 110%! Dahsyat ya!
Blarrr…
Reisen Motoshop: 0821-2233-2599
Data Upgrade:
Bore up kit: BRT 63 mm Forged Ceramic
Perbandingan kompresi: 12,5:1
Kruk as: BRT 66,2 mm
Kepala silinder: Super head BRT
Klep: BRT Carbon high steel 22 mm in, 19 mm ex
Per klep: BRT Progresif
Magnet: Papas 1,760 kg
Throttle body: 34 mm
Injector: BRT 200 cc/menit
ECU: Juken 5 Dual Band
Noken as: BRT T1
Knalpot: ProSpeed RX Series
Editor | : | Toncil |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR