Otomotifnet.com - Membahas motor yang pernah jaya di eranya dan telah stop produksi memang menarik.
Termasuk juga berbagai motor 2 tak, yang kini sedang naik daun dan harganya melambung.
Jika sebelumnya diulas tentang Honda NSR 150-series, kali ini pesaingnya, Yamaha TZM 150.
Tentu pada artikel edisi mendatang akan disambung model lain, seperti Suzuki RG-R150.
Baca Juga: Honda NSR 150 Ada 4 Generasi, dari R, RR, Hingga SP, Ini Sejarahnya
Nah seperti apa seluk-beluk dari TZM 150? Yuk simak, kali ini sejarah kehadirannya di Indonesia, fitur dan speknya.
Kehadiran Yamaha TZM 150 bisa dibilang di saat yang salah, karena saat krisis moneter sedang menerpa Indonesia, tepatnya pada akhir Februari 1998.
Dijual hanya sekitar setahun, makanya secara populasi terbilang sedikit.
Bisa dibilang limited edition, "Gak nyampe 300 unit, itu yang resmi ya," ujar Ricky Mahendra Arifiansyah, pemilik TZM 150 yang juga anggota komunitas Yamaha TZM Indonesia.
Di kelasnya, TZM 150 bersaing dengan sesama sport 150 cc, antara lain ada Honda NSR 150R, Kawasaki Ninja 150 dan Suzuki RG-R150.
Berdasarkan OTOMOTIF edisi 42:VII 2 Maret 1998, TZM 150 yang dihadirkan secara CBU, kala itu dibanderol dengan harga Rp 18,650 juta on the road (OTR).
Cukup tinggi, karena saat itu Ninja 150R (versi pelek racing) yang keluar hampir bersamaan harganya hanya Rp 12,8 juta OTR.
Tingginya harga TZM 150 tentu karena banyak hal, bukan hanya karena masuk secara CBU sehingga tergantung kurs dolar, tapi juga dari motornya sendiri.
Desain, fitur dan teknologi yang ditawarkan memang maju untuk zaman itu.
Secara tampilan, TZM 150 kental gaya akhir 90-an. Bentuk fairing mulai dinamis, tak lagi kotak kaku, terutama dari sisi depan hingga tengah.
Lampu utama model cawan yang diapit sein berwarna oranye sangat khas.
Sementara bodi belakang cenderung besar memanjang dengan jok masih menyambung antara pengendara dan pembonceng. Lampu remnya pun khas, bulat 2 buah.
Bagian sasis, TZM 150 pakai model double cradle yang dinamakan deltabox, sebutan yang begitu tenar hingga kini.
Bentuknya yang kotak lebar memberikan kesan sporty, apalagi dikombinasikan dengan suspensi belakang tunggal. Tapi suspensi belakang TZM 150 model konvensional tanpa link.
Untuk depan, suspensinya tipe teleskopik dengan as 33 mm.
Yang juga khas peleknya yang pakai model palang 3 dengan ukuran palang yang cukup besar. Ukurannya 2.15x17 dan 2.50x17 yang dibalut ban 90/80-17 dan 110/80-17.
Satu lagi yang menjadi poin penting dari TZM 150 adalah remnya, terutama piringan depan karena pakai ukuran yang tergolong besar di masanya.
Diameternya 298 mm dan model semi-floating. Piringan ini jamak dipakai di balap bebek hingga era 2000-an, bahkan banyak muncul versi duplikatnya.
Piringan rem depan dijepit kaliper 2 piston. Sedang belakang pakai piringan 210 mm yang juga dikawal kaliper 2 piston, bedanya model piston kanan kiri, kalau yang depan atas bawah.
Rem yang mumpuni tadi tentu karena mesin yang diusung TZM 150 memang cukup powerful.
Tipenya 2 tak 1 silinder pakai reed valve, berpendingin cairan. Kapasitasnya 147 cc, didapat dari bore x stroke 59,0 x 54,0 mm.
Rasio kompresinya cukup tinggi untuk sebuah mesin 2 tak kala itu, 6,0:1.
Guna memenuhi kebutuhan campuran bahan bakar dan udara, Yamaha menggunakan karburator Mikuni VM30SS, venturinya 30 mm tergolong besar.
Apalagi juga dilengkapi fitur power jet. Bandingkan dengan karbu NSR 150SP, Keihin PE28, cuma 28 mm.
Selain itu, TZM 150 juga dibekali dengan teknologi YPVS atau Yamaha Power Valve System, yaitu sebuah katup di exhaust port.
Dengan adanya YPVS, torsi di putaran bawah dapat, tenaga di putaran atas juga kuat.
Teknologi ini bergerak secara mekanis, namun digerakkan secara elektronik pakai motor servo yang dapat sinyal dari CDI. Sistemnya mirip RC Valve di Honda NSR.
Dengan beragam kombinasi spek dan fitur di atas, maka tak heran performa mesin TZM 150 tergolong besar di zamannya.
Tenaga maksimal mencapai 36 dk di 10.500 rpm dan torsi 24,5 Nm di 9.500 rpm.
Jauh di atas motor seangkatannya NSR 150R yang cuma 27,3 dk, tapi di bawah NSR 150SP yang hadir belakangan, yang mencapai 39 dk.
Daya tarik lain dari motor 150 cc 2 tak adalah bobotnya, TZM 150 ini hanya 119 kg!
Bandingkan dengan motor 150 cc 4 tak masa kini, misal R15, tenaga hanya 19 dk tapi bobotnya 137 kg.
Kebayang kan power to weight ratio TZM? Pastinya gede, makanya berdasarkan test ride OTOMOTIF yang diulas di edisi 44:VII, top speed TZM 150 tembus 195 km/jam! Gokil ya!
Akselerasi 0-100 km/jam pun hanya 8,82 detik.
Data spesifikasi Yamaha TZM 150 :
Tipe mesin: 2 langkah 1 silinder berpendingin cairan dengan Yamaha Power Valve System (YPVS)
Kapasitas: 147 cc
Bore x stroke: 59,0 x 54,0 mm
Perbandingan kompresi: 6,0:1
Tenaga maksimal: 36 dk @10.500 rpm
Torsi maksimal: 24,5 Nm @9.500 rpm
Saringan udara: tipe basah
Karburator: Mikuni VM30SS
Sistem starter: elektrik
Sistem pelumasan: basah
Sistem pengapian: CDI
Transmisi: 6 percepatan
Rasio gigi primer: 51/18 (2,833)
Rasio gigi sekunder: 49/16 (3,063)
Sasis: double cradle deltabox
Sudut caster: 25°
Jarak trail: 86 mm
Ban depan: 90/80-17
Ban belakang: 110/80-17
Pelek depan: 2.15x17
Pelek belakang: 2.50x17
Lampu depan: halogen 12 V 45/45 watt
P x L x T: 1.965 x 685 x 1.100 mm
Tinggi jok: 765 mm
Jarak sumbu roda: 1.330 mm
Berat kosong: 119 kg
Kapasitas tangki oli: 1,2 liter
Kapasitas tangki bensin: 13 liter
Data tes Yamaha TZM 150 :
0-100 km/jam: 8,82 detik
0-400 meter: 15,95 detik
Kecepatan maksimal: 195 km/jam
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR