Bahkan seolah-olah kita mengetahui posisi penyanyi berada di mana, dan posisi alat musiknya ada dimana. Keren!
“Efek staging, imaging bisa didapat bila didukung kualitas speaker yang baik, selain tentunya posisi penempatan dan settingan peranti audio lainnya,” jelas Fajar.
O iya, Fajar menggunakan midrange Audiofrog GB25 dan tweeter Audiofrog GB15 yang ditempatkan di pilar A.
Sedangkan mid bass di doortrim pintu depan, menggunakan Audiofrog GB60.
Lalu subwoofernya andalkan Audiofrog GB12D4, yang ditempatkan di sebuah boks kayu berdimensi sekitar 20 liter, dan diposisikan di bagasi belakang, yang arahnya dibuat mengahadap ke dapan.
“Ini agar suara gebukan bas lebih cepat sampai ke posisi pendengar, sehingga tidak ada distorsi,” terangnya.
Hebatnya, meski banderol komponen audio yang diaplikasi bukan yang paling premium, alias masih pada level menengah, namun Xpander milik Fajar ini pernah jadi juara kedua kategori Sound Quality (SQ) pada kontes audio Usaci pada akhir 2019 lalu di Jakarta, kelas 5000 USD.
“Makanya ini salah satu alasan saya mau pegang brand Audiofrog ini di ndonesia, karena kualitas suara yang dihasilkan sangat baik,” tukasnya.
Nah, untuk lebih jelasnya soal produk Audiofrog asal Amerika ini, yuk langsung saja ditonton videonya yang kami sertakan dalam artikel ini.
Audiofrog Indonesia : 0813-2000-3380
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR