Otomotifnet.com - PT Kreta Indo Artha (KIA) selaku anak perusahaan Indomobil Group, menawarkan banderol Kia Sonet di bawah Rp 300 jutaan, itu sesuatu banget.
Pasalnya, dengan harga on the road Jakarta yang hanya Rp 289 juta untuk varian tertingginya, yakni Premiere iVT, Kia berani jejali fitur-fitur kekinian berlimpah.
Bahkan tak sedikit fitur-fitur yang biasanya ada di mobil premium, disematkan pula di compact SUV Korea Selatan ini.
Oke, pasti sobat dah penasaran kan pengen tahu lebih detail fitur apa saja yang disematkan compact SUV Korea terbaru ini? Yuk kita bedah satu-persatu!
Baca Juga: Kemampuan Akselerasi Kia Sonet Premiere iVT Setara SUV Jepang Ini
Kita mulai dari remote keyless-nya terlebih dulu. Dengan remote ini, sobat bisa menyalakan mesin dari luar mobil loh.
Caranya, cukup pencet tombol hold pada remote selama beberapa detik, maka mesin bakal langsung nyala. Keren kan layaknya mobil premium?
Asiknya lagi, sobat bisa membuat adem mobil terlebih dulu sebelum berangkat beraktivitas.
Caranya, saat menghidupkan mesin dari luar, sebelumnya setelan AC sudah dalam posisi auto.
Lanjut masuk ke dalam kabin, Anda akan mendapati aura yang terkesan mewah sekaligus sporti.
Sebab, material yang digunakan punya built quality yang termasuk sangat baik dan mewah. Mulai dari jok, dasbor sampai doortrim.
Pada tipe tertinggi ini, joknya sudah dibalut kulit, namun sayangnya penyetelan jok masih manual. Tapi itu bukan masalah besar.
Setelah posisi jok kami atur ideal untuk postur tubuh setinggi 165 cm, dimana pandangan ke depan sudah mantap, usai masuk gigi kami pun segera arahkan mobil ini keluar kota, tepatnya di kawasan Taman Nasional Gunung Salak, Bogor.
Tapi sebelumnya, jemput rekan di bilangan Grogol, Jakbar, yang lokasi rumahnya punya jalan yang agak sempit.
Ups.. ternyata itu tidak jadi kendala buat Sonet yang dimensinya tidak terlalu besar.
Adanya fitur kamera mundur dengan dynamic guide line, tak membuat kami kerepotan saat akan parkir maupun ketika harus maju-mundur di jalan sempit.
Ditambah sensor parkir, sehingga ketika ada benda di kiri kanan, maka akan muncul nada peringatan di dalam kabin.
Di perjalanan menuju Bogor, kami coba mengeksplorasi fitur-fitur yang ada di dalam kabin.
Dimulai dengan mengkoneksikan smartphone ke head unit berlayar 8 inci model floating yang ada di tengah dasbor.
Menghubungkannya pun secara wireless (tanpa kabel), lantaran head unit ini sudah dilengkapi Bluetooth untuk konektivitas ke fitur Apple Car Play dan Android Auto.
“Keren nih mobil di bawah Rp 300 juta, tapi fiturnya seabrek. Ngecharge handphone juga bisa wireless, dan ada pendinginnya. Gokil ini seh..,” kagum Emma Indira Mandayaningrum, teman yang bekerja di Konsultan Kompozim di Jakarta, sebagai Junior Arsitek.
Ia pun lantas mencoba memutar lagu dari hp-nya yang sudah terhubung ke sistem audio mobil.
Woww.. kembali ia terpesona dengan kualitas suara yang dihasilkan perangkat speaker premium keluaran Bose.
Kerennya lagi, saat perjalanan malam hari, alunan musik akan diiringi mood light warna warni yang keluar dari sisi pintu kirin dan kanan.
Warna lampunya dapat diatur sesuai keinginan loh. Mantap!
Tak terasa, kami pun memasuki kota Bogor, dan macet mulai menghadang.
Oh iya, saat masuk Bogor, kondisi cuaca lumayan terik. Tapi tenang, embusan angin dingin dari kisi-kisi AC di dasbor, cukup memadai dan sejuk di badan.
Namun bila Anda masih merasa gerah, tinggal pencet tombol ventilated seat yang ada di tengah dasbor, maka Anda akan merasakah ada embusan hawa dingin dari bawah dan sandaran jok yang Anda duduki. Bikin bokong dan punggung terasa adem sob.
Kerennya lagi, kita bisa atur kecepatan hembusan anginnya sesuai selera, baik pada sisi driver maupun penumpang depan. Tapi sayangnya, fitur ini hanya ada di jok depan saja.
Meski begitu, untuk kenyamanan penumpang belakang, ada embusan angin dingin dari lubang AC yang ada di antara jok depan.
Lalu soal tingkat kebisingan di dalam kabin saat melaju di jalan tol maupun di jalan jelek, masih terbilang cukup kedap dan nyaman di telinga.
Skornya kalau dari poin 1 sampai 10, ia ada di angka 7,5 deh.
Soalnya, ketika ada motor berknalpot racing melintas, suaranya tetap terdengar jelas masuk ke dalam kabin.
Oke, lanjut ke fitur lain. Selama perjalanan, kami bisa memantau tekanan angin keempat ban pada meter cluster digital berukuran 4,2 inci di depan setir.
Karena Sonet sudah dilengkapi fitur TPMS (Tire Pressure Monitoring System).
Lalu ketika ingin menikmati sejuknya udara pegunungan, tinggal buka sunroof lewat tombol yang ada dekat spion tengah.
Hemm.. benar-benar value for money nih!
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR