Otomotifnet.com - MotoGP 2020 jadi momen paling spesial bagi tim Suzuki Ecstar yang berhasil raih dua gelar juara, yakni juara dunia dari Joan Mir dan tim juara musim ini.
Tentunya hal tersebut menjadi sejarah baru bagi Suzuki Ecstar setelah kembali ke balap MotoGP sejak 2015 silam.
Kembalinya Suzuki ke MotoGP tak lepas dari peran Davide Brivio sebagai bos tim setelah pensiun kurang lebih 5 tahun dari Yamaha.
"Ketika saya datang ke Suzuki, rasanya seperti di Yamaha 20 tahun lalu yang sedang mencari cara untuk sukses dan menang," ujar Davide Brivio dikutip dari Paddock-gp.com.
Baca Juga: Tim-tim Ducati Ganti Formasi Pembalap, Pembalap Tua Out, Ganti Yang Muda
Menurutnya, Yamaha sedikit berubah ketika rasa percaya diri dan kerja sama tim mulai terjalin dengan baik.
Begitu juga di Suzuki, Brivio menjelaskan kalau kerja sama yang baik dan saling terbuka menjadi kunci kesuksesannya.
"Mereka (para kru) selalu mendengarkan, mudah untuk berbicara atau mengarahkan satu sama lainnya," jelas Brivio.
Brivio mengaku kalau awal gabung di Suzuki, ia berpikir akan ada masa-masa sulit ke depannya.
Baca Juga: Suzuki Butuh Tim Pendamping, Targetnya April 2021 Sudah Diumumkan
Namun ia tetap fokus untuk mencari orang-orang dengan motivasi tinggi yang bekerja bukan karena terpaksa.
"Kami tidak ingin Suzuki jadi tempat bekerja karena terpaksa dan tidak ada pilihan lain, jadi kami sungguh-sungguh dalam memilih kru," terangnya.
Mantan bos Valentino Rossi ini juga mengatakan kalau antar kru di Suzuki tidak ada yang namanya konflik internal.
Kalaupun ada, menurutnya itu adalah hal wajar dan bisa segera diselesaikan dengan hati dingin.
Baca Juga: Andrea Dovizioso Terus-terusan Sindir Jorge Lorenzo, Permusuhan Sejak Tahun 2000-an Berlanjut
Selain membentuk tim yang solid, ia menekankan pembalap juga memiliki peran sangat penting dalam olahraga ini.
Pasalnya dengan pembalap yang baik, tim bisa mewujudkan hasil kerja kerasnya dengan meraih kemenangan.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR