Otomotifnet.com - Daihatsu Xenia berisi rombongan santri pecah ban ketika melaju dalam kecepatan tinggi.
Alhasil pontang-panting hajar tiang telepon di sisi ruas jalan desa Panican, Kemangkon, Purbalingga, Jawa Tengah, (29/12/20).
Seketika ruang mesin amburadul hingga ringsek bentuk huruf V.
Akibatnya pengemudi dan sembilan penumpang yang ada di dalam kabin Xenia bernopol B 1804 NVY luka-luka.
Kapolsek Kemangkon, Iptu Damar Iskandar mengatakan kecelakaan tunggal terjadi sekitar pukul 10:15 WIB.
Diketahui, saat insiden terjadi Xenia dikemudikan Salim (23) warga kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Selain pengemudi, Xenia berisi sembilan orang yang merupakan santri berumur belasan tahun asal Pondok Pesantren An Zuhri Desa Cilapar, Kaligondang, Kabupaten PurbaIingga.
"Penyebab kecelakaan akibat ban pecah saat dikemudikan di jalan raya Desa Panican," terang Damar, (29/12/20).
"Akibatnya Xenia oleng dan keluar jalur hingga menabrak tiang telepon di pinggir jalan," katanya.
Keterangan saksi bernama Ruswan, Xenia awalnya melaju dari arah Purbalingga menuju Kemangkon.
Tiba di lokasi, ban belakang sisi kanan pecah hingga akhirnya pontang-panting dan berakhir menerjang tiang.
"Tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan tunggal tersebut. Namun pengemudi dan penumpang Xenia mengalami luka dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit," bebernya.
Baca Juga: Toyota Kijang Kapsul Pecah Ban, Terjang Lapak Bensin Eceran, Loncat Tertancap di Sawah
"Xenia juga mengalami kerusakan," jelasnya
Dari hasil pemeriksaan medis di rumah sakit, pengemudi mengalami luka memar di dahi sebelah kanan dan mengaku sesak pada bagian dada.
Sedangkan sembilan penumpang lainnya mengalami luka ringan berupa lecet di kaki dan tangan.
Setelah menjalani pemeriksaan medis di rumah sakit, baik pengemudi maupun penumpangnya diperbolehkan pulang dan hanya menjalani rawat jalan.
"Kasus kecelakaan tunggal tersebut diserahkan penanganannya kepada Unit Laka Satlantas Polres Purbalingga," terangnya.
"Xenia turut diamankan sebagai barang bukti untuk penanganan lebih lanjut," katanya.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR