Otomotifnet.com – Kejadian mesin mengalami oil sludge atau oli mengental jadi kayak bubur hitam, masih sering terjadi.
Seperti yang belum lama ini diposting oleh akun Facebook Soewandie Hadiningrat di lama sebuah komunitas mobil.
Kendala oil sludge ini kerap menghantui mobil-mobil modern yang rata-rata mengusung rasio kompresi tinggi. Kenapa demikian?
“Karena mesin dengan teknologi high compression engine pada mobil modern cenderung lebih panas, sehingga resiko terjadi oksidasi lebih tinggi,” terang Sumarno, punggawa bengkel Masmun Sukses Motor.
Baca Juga: Rutin Melakukan Engine Flushing Sangat Disarankan, Ini Alasannya!
Oksidasi tersebut kata pria yang pernah jadi trainer mekanik di pabrikan Suzuki ini, akibat tingkat penguapan oli jadi lebih tinggi lantaran suhu mesin yang panas.
Diperparah lagi ketika oli terkena udara luar, yang masuk melewati saluran filter udara.
“Ketika suhu mesin tinggi, oli yang menguap itu jadi mudah terbakar atau menghitam,” jelas pria yang bisa diajak konsultasi di nomor 0817-402-234.
Makanya Sumarno sangat menyarankan untuk melakukan penggantian oli tepat waktu.
“Karena oli mesin ada batas kemampuan menahan oksidasi. Ketika batasannya itu lewat, maka oli jadi mudah terbakar dan berubah jadi sludge,” terangnya.
O iya, kalau Anda ingin mengetahui apakah mobil kesayangan mengalami oil sludge atau tidak, bisa intip melalui lubang pemasukan oli.
Kalau bagian dalam mesin yang diintip dari lubang tersebut terlihat kecoklatan atau bahkan sudah menghitam, itu tandanya mesin mobil Anda mengalami oil sludge.
Sebaliknya bila tampak bersih dan terlihat warna dasar mesin, tandanya oli mesin aman dari sludge.
Baca Juga: Cara Pilih Engine Flush Yang Aman, Agar Mesin Tidak Bermasalah!
Nah, jika memang terlihat menghitam, sebaiknya ketika hendak melakukan penggantian oli mesin, gunakan engine flush.
Engine flush merupakan cairan atau chemical yang berfungsi merontokkan deposit atau sludge di ruang mesin, akibat oli mengalami oksidasi.
Sumarno sangat menyarankan untuk rutin menggunakan engine flush, agar kondisi bagian dalam mesin terjaga kebersihannya.
“Minimal satu tahun sekali, atau setiap dua kali ganti oli mesin. Boleh juga setiap ganti oli mesin,” ujar pria yang bengkelnya menerima layanan home service ini.
Tapi, lanjutnya, pastikan engine flush yang digunakan aman bagi mesin, karena engine flush ibarat kita melakukan detoks untuk menghilangkan racun di tubuh.
“Jangan sampai obat yang dipakai buat detoks ini mampu menghilangkan racun, tapi menimbulkan efek samping seperti ginjal kena misalnya,” tukasnya.
Efek samping yang dimaksud bila engine flush yang digunakan tidak aman buat mesin, antara lain mobil jadi ngebul dari knalpotnya lantaran sil-sil di dalam mesin bocor.
Kesimpulannya, boleh melakukan engine flushing setiap ganti oli, asalkan chemical engine flush yang digunakan aman.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR