Setelah itu dikombinasi dengan noken as BRT tipe R3 yang punya lift in 9,04 mm dengan durasi 262° dan lift ex 8,95 mm dengan durasi 209°, “Noken as ini punya spesifikasi yang lebih tinggi, terlihat dari angka-angka durasinya,” sebut Ecu, sapaannya.
THROTTLE BODY & INJECTOR
Karena klepnya sudah besar, biar makin maksimal throttle body juga diganti yang berukuran jumbo, menggunakan keluaran BRT berdiameter 36 mm.
“Ukuran 36 mm ini masih prototype, yang di pasaran baru 30 mm, 32 mm, dan 34 mm. Kalau injector pakai BRT 250 cc/menit. Pas dyno masih pakai injector 200 cc/menit sempat kaget juga karena kok masih kekeringan,” urai pria yang gemar turing menggunakan Honda Africa Twin ini.
CVT
Transfer tenaga dari mesin ke roda belakang disempurnakan dengan oprekan CVT, mulai dari penggantian pulley, roller, hingga kopling Reveno yang harganya mencapai Rp 8 jutaan.
Baca Juga: Honda ADV 150 Bekas Bisa Dikredit, Mulai Rp 28 Jutaan, DP dan Cicilannya Segini
“Pakai pulley SRP, roller BRT 18 gram. Kopling Reveno ini beda banget rasanya, gak ada ngeden kayak matik biasanya,” ceritanya kepada OTOMOTIF.
HASIL TES DYNO
Untuk melihat kenaikan tenaganya, ADV150 berkelir abu-abu ini diuji di atas mesin dyno BRT 50L milik Reisen Motoshop.
Dalam kondisi standar ADV150 menghasilkan tenaga maksimal 10,30 dk di 6.037 rpm dengan torsi 12,11 Nm di 6.023 rpm.
Sedangkan ADV150 oprekan Reisen Motoshop menghasilkan tenaga maksimal 22,30 dk pada 10.350 rpm serta torsi 18,75 Nm di 7.120 rpm.
Baca Juga: Honda PCX dan ADV 150 Bore Up Susah Langsam, Komponen Ini Obatnya, Modal Rp 150 Ribu
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR