Otomotifnet.com - Kaca film V-Kool mengklaim produknya bisa membuat mobil listrik makin irit? ini dia penjelasannya.
Sudah kita ketahui, mobil listrik sudah menjadi tren baru di dunia otomotif sebagai salah satu indikasi perubahan berkendara, termasuk juga di Indonesia.
Simulasi konsumsi listrik yang disedot oleh mobil listrik pernah dibuat oleh beberapa pabrikan, rata-rata dengan Rp 75.000 untuk pengisian listrik, mobil bisa melaju hingga 120 km.
Angka ini, bila dibandingkan dengan mobil konvensional, bisa menghabiskan biaya empat kali lipat lebih banyak.
Baca Juga: Hyundai Ioniq Disuguhi Pelek Racing, Ring 18 dan 19 Inci, Diskon Gede
Tentu hasil ini bisa berubah tergantung banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya kinerja kompresor AC yang selalu dicapu maksimal untuk mendinginkan kabin mobil agar tetap adem.
Untuk mengurangi beban kerja AC, bisa diimbangi dengan pemilihan kaca film yang memiliki kemampuan menolak panas dari luar dengan baik.
Ternyata, bukan soal tingkat kegelapan kaca film yang bisa menghalau panas dari luar dan juga sinar matahari, tetapi material yang dipakai di kaca film tersebut.
“Anggapan semakin gelap kaca film maka semakin menolak panas, sejatinya lahir karena ketidaktahuan dalam membedakan antara panas dengan silau," ujar Head of After Sales Service Div. PT. V-KOOL Indo Lestari, Billy Susanto dalam keterangan tertulisnya.
"Panas matahari akan dirasakan melalui sengatan perih ke kulit atau timbulnya hawa panas, sementara silau adalah cahaya yang masuk dan diteruskan ke dalam ruang kabin yang tidak membawa energi panas menyegat,” tambah Billy.
Bahkan pihak V-Kool menjelaskan walaupun menggunakan kaca film dengan kadar gelap 20 persen di bagian depan, asal bisa menolak sinar Infra red (IR) dan ultra violet (UV) cukup bagus, bisa tetap menolak panas.
Seperti V-Kool VK702 berteknologi spectrally selective dengan tingkat kegelapan 20 persen, walaupun cahaya yang masuk banyak, tetapi kabin akan tetap adem dan pandangan tak terganggu.
Ini karena VK70 akan meneruskan 70 persen cahaya tampak matahari (VLT) namun menolak 94% sinar infra merah penyebab panas.
Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Ini Trik Agar Visibilitas Kaca Mobil Tetap Baik
Untuk menunjang privasi di dalam mobil kaca samping dan belakang bisa menggunakan kaca film dengan tinggat kegelapan 80%.
"Kalau kabin sudah dingin, kita tidak perlu pasang AC di posisi dua bahkan tiga, yang membuat kompresor AC terus-menerus bekerja sehingga menguras energi dari baterai,”
"Bila AC diset kecil hanya untuk me-maintenance temperatur, maka konsumsi listrik pun lebih irit," kata Billy.
Kemampuan V-Kool telah diuji oleh Curtin University Australia yang menyimpulkan bahwa V-Kool bisa menurunkan temperatur kabin 10-12 derajat setelah terparkir di bawah matahari selama 5 jam.
Teknologi V-Kool juga telah terbukti meningkatkan efisensi bahan bakar sebesar 3 persen berkaitan dengan pengurangan beban penyejuk udara.
Lalu sebesar apa efek penggunaan kaca film berkualitas bagus untuk mobil listrik?
Pertanyaan ini tentu menarik untuk dicari tahu jawabannya.
Namun jika meninjau konsumsi energi dari sistem pendingin kabin, tentu kembali lagi ke teknologi yang digunakan komponen AC-nya.
Jika sama dengan teknologi di mobil konvensional, maka energi yang dikonsumsi juga akan sama.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR