“Berhati-hari di sini dari segi harga, umur, dan kondisi, apalagi sekarang sedang banyak mobil-mobil bekas banjir juga,” bukanya (1/3/2021).
Selain lebih selektif dalam mencari unit, ia mengatakan bahwa pihaknya juga akan lebih mengutamakan penjualan mobil-mobil yang tidak terkena insentif PPnBM nol persen.
Seperti mengarahkan konsumen kepada mobil-mobil non insentif dengan tahun yang sedikit lebih tua, namun lebih mewah secara segmen.
“Prospeknya kami arahkan ke mobil-mobil 2017 ke bawah yang tidak termasuk dalam cakupan insentif PPnBM, seperti Honda CR-V,” jelas pria yang akrab disapa Sarwo itu.
Baca Juga: Suzuki Ertiga Dan XL7 Kena Insentif PPnBM, Kepotong Belasan Juta, Ini Harga Terbarunya
Tujuannya untuk menghindari komparasi langsung dengan mobil baru yang diberikan insentif PPnBM nol persen.
Pasalnya, Sarwo menilai bahwa mobkas tahun muda akan sulit bersaing dalam komparasi langsung dengan mobil baru yang dikenakan insentif PPnBM nol persen.
Kalau sama-sama cash, Sarwo menuturkan bahwa yang akan beli mobkas adalah konsumen dengan budget yang agak mepet.
“Tapi kalau kredit sudah pasti yang menang adalah mobil baru, karena bunganya lebih kecil,” tukasnya.
“Apalagi kalau selisih antara harga mobkas dan barunya setelah insentif hanya Rp 10 sampai 20 juta,” pungkas Sarwo.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR