Otomotifnet.com - Tim Petronas SRT dan Yamaha butuh selangkah lagi untuk kembali memperpanjang kontrak khusunya untuk tim satelit sampai MotoGP 2026.
Usai launching tim, bos Petronas SRT, Razlan Razali, mengaku sedang berdiskusi dan sudah mengantongi draft pertama dalam proposal kesepakatan dengan Yamaha.
Tak hanya dengan Yamaha, Razlan Razali mengakui bahwa timnya juga menjalin diskusi dengan pabrikan lain.
Razali membenarkan rumor adanya diskusi dengan Suzuki, juara tahun lalu, yang kebetulan juga sedang gencar mencari tim satelit.
Baca Juga: Pol Espargaro Bicara Tikungan 10 Sirkuit Barcelona, Juga Hasil Testnya
"Aku tak membantah fakta bahwa ada pabrikan lain ingin datang dan bicara, kami mendengarkan," kata Razali dilansir dari The-Race.com.
Hanya saja meski tawaran itu datang dari juara bertahan, masalah marketing masih menjadi persoalan utama.
Secara pasar, Yamaha masih lebih besar dari Suzuki meski berstatus juara MotoGP 2020.
"Pintu kami selalu terbuka untuk mendengarkan dan kami melihat semua kemungkinan. Tapi keputusan kami soal pemilihan pabrikan juga tergantung dari apa yang diinginkan mitra utama kami," tegasnya.
Baca Juga: Petronas Yamaha SRT Launching, Ini Target dari Bos dan Para Pembalap
Dan Petronas selaku sponsor utama SRT, lebih memilih Yamaha dibanding Suzuki.
"Jadi kami lebih didikte oleh Petronas, mitra utama kami, soal apa yang harus dilakukan. Untuk 2022 dst, mereka ingin bekerja dengan brand terbesar, dalam hal posisi pasar, branding, performa, rekor trek, dan lainnya," jelas pria asal Malaysia ini.
Apalagi Petronas SRT tampil sangat bagus dalam 2 tahun terakhir bersama Yamaha.
Tak ada alasan untuk beralih pabrikan.
"Kecuali mereka bilang sebaliknya, kami akan menurutinya. Saat ini lanjut dengan Yamaha karena 2 tahun terakhir sangat fantastis, dan kami tak bisa melakukannya tanpa dukungan penuh Yamaha," jelas Razali.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR