Otomotifnet.com - Bus Pariwisata Sri Padma Kencana terjun hingga kayang di jurang.
Lokasinya di tanjakan Cae, jalan raya Wado-Malangbong, dusun Cilangkap, Sukajadi, Wado, kabupaten Sumedang, Jawa Barat, (10/3/21).
Teridentifikasi, 27 orang dari 66 penumpang bus lepas nyawa alias tewas.
Saat insiden terjadi, bus Sri Padma Kencana nopol T 7591 TB tengah membawa rombongan ziarah dan tour SMP IT Al Muawanah Cisalak, Subang, Jawa Barat.
Bus perjalanan pulang dari Pamijahan, kabupaten Tasikmalaya menuju Subang via Wado Sumedang.
Baca Juga: Bus Pariwisata Terguling di Tol Kuningan, Livina Ikutan Bonyok, 6 Orang Luka-luka
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Bandung, Supriyono mengatakan, total penumpang di dalam bus yang mengalami kecelakaan tersebut ada 66 orang.
"Dari total semua penumpang, 39 orang selamat, dan korban meninggal dunia 27 orang," ujarnya saat ditemui di lokasi.
Supriono menambahkan, dari total 66 korban yang telah berhasil dievakuasi, beberapa di antaranya merupakan usia balita.
"Paling banyak usia anak remaja dan dewasa, ada juga tadi kami evakuasi balita," tutur Supriono.
Supriono mengatakan, korban meninggal dunia terakhir, berhasil dievakuasi pada pukul 07.40 WIB, dengan jenis kelamin laki-laki dewasa dan langsung di bawa ke RSUD Sumedang.
Menurutnya, dalam melakukan evakuasi korban terakhir ini, pihaknya mendapat kesulitan karena korban tersebut berada di bawah body bus tersebut.
"Kita membutuhkan waktu kurang lebih 6 jam," kata Supriono.
Dalam melakukan evakuasi korban terakhir ini, kata dia, pihaknya harus memotong body bus dengan menggunakan alat khusus.
Sementara olah TKP terus dilakukan oleh pihak kepolisian untuk mencari kronologi dan penyebab bus pariwisata tersebut terjungkal di jurang.
Kapolda Jabar, Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan, sejauh ini pihaknya belum bisa memastikan penyebab pasti dari kecelakaan maut tersebut.
Baca Juga: Gran Max Gepeng, Pengemudi Tergencet Kabin, Bus Pariwisata Ambruk di Cilacap
"Kami sudah melakukan olah TKP, tapi kesimpulan sementara belum bisa kami sampaikan sekarang karena olah TKP belum selesai," ucapnya.
"Jadi, untuk hasilnya mungkin besok atau lusa," ujarnya saat ditemui di lokasi.
Namun, Kapolda menyebutkan, saat kecelakaan bus yang melaju dari arah Malangbong menuju Sumedang itu dalam kondisi cuaca hujan deras, kemudian bus mengalami kecelakaan tepatnya di turunan Cae hingga masuk ke dalam jurang.
Menurut Kapolda, jalan Raya Malangbong-Wado ini memang tidak diperuntukan untuk bus pariwisata karena jalan tersebut hanya jalan alternatif saja.
"Kalau kita lihat kan, ini jalan alternatif yang biasa dipakai dari pengalihan Nagreg dan Malangbong. Jadi jalan ini tidak diperuntukan untuk bus sebesar ini," kata Ahmad.
Pihaknya memastikan, akibat kecelakaan ini, korban meninggal dunia mencapai 27 orang dan penumpang yang mengalami luka-luka sebanyak 39 orang.
"Sekarang kita masih proses penyerahan korban ke keluarganya karena semua korban hampir semuanya dari Kabupaten Subang," ucapnya.
Pengakuan lain disampaikan oleh korban selamat bernama Mimin Mintarsih (52), warga desa Paku Haji, Cisalak, kabupaten Subang.
Ia bersama dua anaknya yang berusia 11 tahun dan 2 tahun selamat.
"Alhamdulillah saya dan dua anak saya selamat," ujar Mimin di kediamannya, (11/3/21) dini hari.
Baca Juga: Avanza Dan Bus Po Intra Beradu Sebabkan 9 Nyawa Melayang, Kondisi Miris, Bodi Terkoyak
Mimin mengatakan bus sempat oleng sebelum terperosok ke jurang.
"Bis-nya goyang-goyang, terus masuk jurang," ujar Mimin sembari terbata-bata.
Dalam perjalanan, Mimin mencium bau sangit atau bau gosong kampas rem.
Mimin mengatakan seorang penumpang sempat berbicara pada pengemudi bus.
Pengemudi, kata Mimin, menjelaskan bahwa rem bus mengalami blong.
"Salah seorang penumpang sempat meminta pengemudi untuk memeriksanya, sopir bilang remnya blong," ungkap Mimin.
Kecelakaan tidak terhindari. Penumpang serentak mengucap takbir dalam bus.
"Semua orang teriak Allahhuakbar. Takbir," ujar Mimin sembari terisak menahan tangis.
Tak lama kemudian bus maut tersebut jatuh, dengan keadaan Mimin yang saat itu hampir tak sadarkan diri.
Mimin terjepit jok, sedangkan kedua anaknya terpental ke belakang.
Ia bisa menyelamatkan diri dan merangkak untuk mencari anaknya lalu ke luar bus menuju kaca jendela.
"Saya kejepit jok, saya merangkak nyari anak-anak dan keluar dari bus." katanya.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR