Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Bubut Pulley Matik Bikin Motor Lebih Kencang? Ini Hasil Pengetesannya

Fariz Ibrahim - Senin, 15 Maret 2021 | 13:15 WIB
Pengujian pulley bubutan di Yamaha FreeGo di atas mesin dyno Mainline Dynolog milik Farm Tuning
Fariz/otomotifnet.com
Pengujian pulley bubutan di Yamaha FreeGo di atas mesin dyno Mainline Dynolog milik Farm Tuning

Otomotifnet.com - Yang namanya skutik, pasti menggunakan CVT atau Continuously Variable Transmission untuk meneruskan tenaga dari mesin sebelum ke roda belakang.

Nah, area CVT ini jadi salah satu bagian favorit yang dioprek oleh para pencinta kecepatan, bertujuan mempercepat akselerasi, menaikkan top speed atau malah keduanya.

Salah satu yang sering kena sentuhan adalah pulley/puli depan, mulai diubah sudut/derajat kemiringannya, sampai dikerok jalur rollernya.

Tapi apa benar berpengaruh? Untuk itu, OTOMOTIF coba mengujinya pada sebuah Yamaha FreeGo standar ting-ting lansiran 2019.

Baca Juga: PCX 150 Pasang Pulley Depan Aerox 155, Ini Efek Yang Harus Ditanggung

Terlihat perubahan grafik pulley standar dan pulley custom, karakter motor langsung berbeda

Mengujinya di atas mesin dyno Mainline Dynolog milik Farm Tuning yang ada di Jl. Pertanian I No. 88B, Lebak Bulus, Jaksel.

Pertama mencari hasil terbaik dari pulley standar, selanjutnya menguji kembali dengan pulley yang sudah diubah sudutnya jadi 13°, lengkap dengan mengerok jalur roller, tapi dengan bobot roller yang sama.

“Hasilnya, pakai pulley custom angkatan awal perlu rpm yang lebih tinggi, secara akselerasi stop and go jelas lebih enak karena mesin mengail rpm lebih tinggi. Tapi karena gerung pasti bensin jadi sedikit lebih boros,” buka Muhammad Saiful Bahri dari Farm Tuning.

Jadi meski bobot roller sama, tapi pulley dengan sudut yang diubah bikin putaran bawah lebih terasa mengentak.

Baca Juga: Yamaha Aerox Modali Rp 15 Ribu, Pulley Depan Jamin Bebas Copot di Jalan

 

“Putaran bawah jadi lebih cepat emang iya, karena pulley jadi gak maksa v-belt untuk naik. Kalau pulley standar kan maksa v-belt untuk segera naik,” sahut Danu Andri Wibisono dari Duta Motorsport (DMS).

Kemudian, terlihat juga di grafiknya, pada putaran tengah antara raungan rpm dengan tenaga tidak sebanding.

Di putaran tengah masih lebih bagus grafik saat pakai pulley standar. Meskipun tenaganya tidak berubah banyak, tenaga hanya beda 0,02 dk dan torsi beda 0,1 Nm.

“Itu karena pulley yang diubah derajatnya terlalu banyak, bikin v-belt gak menapak sempurna, karena sudut kemiringan di pulley dan v-belt berbeda,"

"Efeknya bisa bikin v-belt pada rusak, brudul, makanya lebih milih pulley standar buat balap atau harian. Tinggal mainin roller sama gigi rasio aja,” rinci Wibi, panggilan akrabnya, yang selalu menggunakan pulley standar pada motor garapannya.

Sudut pulley yang berubah banyak, bikin v-belt tidak menapak sempurna, jadi terjadi selip
Fariz/otomotifnet.com
Sudut pulley yang berubah banyak, bikin v-belt tidak menapak sempurna, jadi terjadi selip

Baca Juga: SSS Bikin V-belt Racing, Mulai Rp 150 Ribu, Masa Pakai 20.000 Km

Pulley yang derajatnya bubutan bisa bikin v-belt lebih cepat rusak
Fariz/otomotifnet.com
Pulley yang derajatnya bubutan bisa bikin v-belt lebih cepat rusak

Yang juga berubah ada pada putaran atasnya, pulley custom grafiknya kembali melandai dengan rpm yang hanya 7.816 rpm.

Lain dengan pulley standar, yang grafik tenaga dan torsi mulai turun dengan rpm yang sudah menyentuh 9.047 rpm.

“Itu efek dari jalur roller yang dikerok, saat pulley standar nafasnya udah habis di 92 km/jam, pulley custom nafasnya masih panjang, jadi bisa dapat top speed lebih tinggi, tinggal mainin roller aja.”

“Jadi sebenarnya gak ada pulley yang salah, cuma beda penempatan beda pemakaian aja. Misal racikan pulley untuk road race tentu beda untuk kebutuhan turing, karena tergantung karakter pengendaranya juga. Sedangkan pulley yang salah itu ada, biasanya di putaran tengah grafiknya drop karena kerokan jalur roller yang gak rata,” rinci Saiful.

Baca Juga: Pulley 4S1M NMAX, BeAT Mulai Rp 400 Ribuan, Power Fokus Putaran Atas

Jalur roller yang dikerok bisa menambah top speed, tapi kalau tidak rata bisa bikin putaran tengah drop
Fariz/otomotifnet.com
Jalur roller yang dikerok bisa menambah top speed, tapi kalau tidak rata bisa bikin putaran tengah drop

Komentar Produsen Puli

Freddy A. Gautama dari Ultraspeed Racing (USR) yang juga memproduksi pulley pun berkomentar mengenai perihal puli bubutan tersebut. Pasalnya Freddy juga mengeluarkan untuk beragam motor berlabel SRP.

“Makanya pulley kami punya kemiringan yang gak terlalu beda, kalau standar 14°, nah SRP 13,8° aja,"

"Ini biar bentuk v-belt tetap bisa menyesuaikan, karena kalau ubahan sudutnya terlalu banyak, gak akan ketemu dengan kemiringan v-belt, bisa cepat putus.”

“Yang banyak berbeda ada di tutup rumah roller-nya, derajatnya beda dibanding standar, mau lebih cepat putaran bawah atau nafas panjang bisa dari situ,"

"Karena saat derajatnya berubah, dia bisa angkat roller lebih tinggi. Karena kalau derajat pulley berubah tapi tutup roller standar gak akan maksimal,” rinci Freddy.

Ubahan pada puli ini juga gak semata-mata membuat karakter motor jadi lebih baik, karena harus ada ubahan pada part lain yang bisa mendukung ubahan tersebut. 

Selain beda sudut pulley, jalur roller dan tutup roller SRP juga berbeda sehingga ubahan lebih optimal
Istimewa
Selain beda sudut pulley, jalur roller dan tutup roller SRP juga berbeda sehingga ubahan lebih optimal

Baca Juga: Motor Matik Putaran Atas Berat, Cek Pulley Depan, Rumah Roller Bisa Jadi Rewel

Setting CVT itu harus keseluruhan, gak bisa pulley doang. Seperti SRP ini kan untuk kejar putaran tengah dan atas, makanya perlu dikasih roller enteng dan ganti per sentri biar putaran bawahnya juga lebih cepat,” tambahnya.

Tuh catat ya!

Editor : Toncil
Sumber : Tabloid OTOMOTIF

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa