Otomotifnet.com - Razia knalpot racing oleh kepolisian seperti buah simalakama.
Satu sisi menegakan peraturan, tapi berimbas bagi para pedagang knalpot racing yang kini kasihan karena sepi pembeli.
Fajar Sugianto, owner toko Ocean Knalpot mengatakan penjualan knalpot racing dalam dua minggu terakhir merosot tajam.
Sehingga untuk saat ini, Ia hanya mengandalkan penjualan spare part aftermarket saja.
"Menurun drastis penjualan knalpot racing semenjak dua minggu terakhir sekitar 90 persen. Sekarang sepi banget baru kejual satu pasang," kata Fajar, (24/3/21).
"Bisanya kalau ramai omzet dari knalpot saja bisa sampai Rp 10 jutaan, sekarang dua minggu baru dapat Rp 1 juta, lebih ramai ke spare part," sambungnya.
Padahal knalpot racing yang ada di tokonya lebih ke produk lokal seperti merek Ocean Muffler, SJ88 dan Redline dengan harga mulai dari Rp 450 ribu sampai Rp 1,2 juta full system.
Lebih lanjut, Fajar berpendapat dengan adanya razia knalpot brong membuat banyak bikers mengurungkan niat untuk membeli knalpot racing.
Bahkan membuat konsumennya yang memakai knalpot racing beralih kembali ke knalpot standar.
"Mereka pada takut pakai knalpot racing, malah sekarang langganan lama kita yang main knalpot racing beralih ke standar," tuturnya saat ditemui di tokonya di Jl manggarai Utara, Jakarta Selatan.
Hal yang sama juga diutarakan oleh Satria Nandaputra dari toko ARS89 Speed Shop di kawasan Jalan Raya Bogor KM 28, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
"Sekarang penjualan knalpot racing turun drastis, dari sebulan ini kita belum jual knalpot sama sekali," ujar Satria, (24//3/21).
Satria menjelaskan, selain adanya razia, menurunnya permintaan knalpot racing juga dipengaruhi Pandemi Covid-19.
"Sebenarnya knalpot racing tidak pandang razia, selama Covid-19 ini juga berpengaruh jadi penjualan apapun menurun," terangnya.
"Sekarang yang lagi ramai paling aksesori kaya baut Probolt, master rem lebih ke pemanis," pungkasnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR