Selain itu, pengerjaan Jembatan Penyebaran Orang (JPO) di dua flyover tersebut masih terus dikebut Dinas Bina Marga.
Para pengendara pun diimbau untuk lebih berhati-hati dan memperhatikan rambu-rambu lalu lintas.
"Untuk itu diharapkan pada para pengguna jalan untuk mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada demi keamanan dan kenyamanan bersama dalam berlalu lintas," tuturnya.
Untuk diketahui, Anies mengklaim flyover Tanjung Barat dan Lenteng Agung menjadi jalur lintas atas pertama berbentuk tapal kuda di Indonesia.
Baca Juga: Flyover Tapal Kuda di Jakarta Bakal Tambah Satu Lagi, Rencana di Srengseng
Kedua flyover itu dibangun sebagai sarana putar balik kendaraan untuk menghindari lintasan kereta api di bawahnya.
Pasalnya, selain kerap macet, kawasan tersebut juga rentan kecelakaan akibat banyak pengendara yang sering menerobos palang perlintasan kereta.
Flyover Tanjung Barat memiliki total panjang mencapai 1.120 meter dengan rincian sisi selatan 470 meter dan sisi utara 580 meter.
Masing-masing sisi memiliki lebar delapan meter dan tinggi 6,5 meter.
Kemudian, flyover Lenteng Agung mempunyai panjang total 880 meter dengan rincian sisi barat 430 meter dan sisi timur 450 meter.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR