Otomotifnet.com - Saat awal-awal kiprah Toyota Sienta di Tanah Air, banyak yang mengeluhkan soal akselerasinya yang kurang responsive.
Bahkan ada juga curhat terkadang ia tidak kuat nanjak saat bawa beban berat, khususnya untuk tipe transmisi CVT.
Namun dari hasil pengujian OTOMOTIF pada Sienta Q CVT terbaru (facelift) yang kini dibanderol hanya Rp 294,4 juta setelah terkena relaksasi PPnBM, hal tersebut tak lagi dirasakan.
Meski karakter mesin yang suka teriak tinggi dan CVT menahan putaran mesin di 5.000 – 6.000 rpm masih tetap terjadi saat pedal gas dikickdown, namun akselerasinya kami rasakan lebih responsif dibanding generasi pertama.
Baca Juga: Rush, Avanza Sampai Sienta Penjualan Naik, Vios Paling Tinggi, Efek Positif Insentif PPnBM
Dari pengamatan kami, rupanya Toyota sejak 2018 lalu telah melakukan revisi pada saluran air intake-nya.
Bila pada generasi awal saluran udara menuju intake ini diposisikan menghadap ke belakang mesin, maka sejak 2018 lalu telah dipindahkan mengarah ke depan.
Menurut Didi Ahadi, Dealer Technical Support TAM, tujuan diposisikan air intake menghadap ke depan tersebut agar udara yang ditangkap lebih fresh, sehingga sensor MAF (Manifold Absolute Pressure) membaca udara yang masuk lebih dingin.
Berbeda saat ditempatkan di sisi dalam mesin, udara yang terbaca MAF sensor lebih panas, sehingga ECU memerintahkan injektor menyeprotkan debit bahan bakar yang kurang pas.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR