Otomotifnet.com - Test ride Royal Enfield Meteor 350, begini impresi pertama saat jajal brand Inggris yang diproduksi di India inj.
Royal Enfield Indonesia resmi memperkenalkan Meteor 350 pada akhir Maret lalu (31/03) lewat PT Nusantara Batavia International (NBI), selaku main dealernya.
Saat acara yang diadakan di dealer yang berada di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan itu, sayangnya belum ada sesi tes.
Kesempatan mencoba justru ada di sebuah pameran otomotif yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakpus (15-25/4) kemarin.
Bagaimana impresi pertama mengendarai motor bergaya cruiser ini?
Baca Juga: Royal Enfield Meteor 350 Tongkrongan Khas Cruiser, Seberapa Nyaman?
RIDING POSITION & HANDLING
Saat pertama kali duduk di atas joknya yang tingginya cuma 765 mm, pengendara langsung disuguhkan rasa nyaman.
Bagaimana tidak, selain posisinya rendah, juga dilengkapi dengan busa yang lebar dan empuk.
Bagi yang berpostur 170 cm atau kurang, untuk menapakkan kaki pun rasanya tidak ada masalah. Jok nyamannya dikombinasi dengan footstep yang letaknya lebih maju dari posisi jok.
Meski tidak sampai bikin kaki selonjoran, tapi rasanya cukup nyaman khas tunggangan cruiser.
Baca Juga: Himalayan Milik Buburayamracer, Rapi Jali Pakai Metode 3D Printing
Desain setang pipa Meteor 350 juga cukup berkontribusi atas kenyamanan pengendaranya.
Karena punya desain lekuk setang yang agak tinggi, sehingga posisi badan pengendara dibuat tegap dan terasa relax.
Punya bobot isi 191 kg, memang sedikit terasa berat saat ingin menegakkan motor dari posisi distandar samping.
Meski begitu kalau sudah dipakai riding justru rasanya jadi lebih stabil dan antep. Tentu saja ini juga karena rangka barunya yang klaimnya lebih kuat dan bikin stabil.
Baca Juga: BMW G 310 GS, KTM 390 Adventure dan Royal Enfield Himalayan Diadu, Mana yang Terbaik?
Di area tes yang terbilang sempit dengan tikungan patah, Meteor 350 masih terasa mudah dikendalikan, cocok dengan taglinenya yaitu Easy Cruising.
Untuk melewati obstacle kecil pada area tes, redaman suspensi depan model teleskopiknya berdiameter as 41 mm karakter redamannya cukup baik, tergolong lembut.
Kalau yang belakang untuk pengendara 60 kg justru sedikit terasa keras, entakannya lumayan terasa saat melewati jalur tidak rata.
Tapi tidak perlu khawatir, karena kedua sokbreker belakangnya dilengkapi 6 tingkat setelan preload. Masih bisa diempukin!
Baca Juga: Royal Enfield Himalayan Konsep Reli, Inspirasi Dari Porsche 911
Performa remnya juga cukup pakem, pakai cakram 300 mm dengan kaliper 2 piston di depan.
Sedangkan yang belakang cakram 270 mm diapit kaliper 1 piston, feeling pengeremannya empuk tapi ampuh mengurangi laju. Oiya Meteor 350 ini juga sudah dibekali ABS Dual Channel.
PERFORMA
Sebagai sumber tenaga, Meteor 350 menggendong dapur pacu rancangan terbaru Royal Enfield.
Konfigurasinya sih biasa banget, 1 silinder SOHC 2 katup, injeksi, 5 percepatan, berpendingin udara dan oli.
Baca Juga: Royal Enfield Meteor 350 Termurah Rp 95 Jutaan, Cicilan Kredit Mulai Rp 1 Jutaan
Kapasitas murninya 349 cc berkat kombinasi bore 72 mm dan stroke 85,8 mm. Klaim tenaga maksimalnya 20,2 dk di 6.100 rpm dengan torsi maksimal 27 Nm pada 4.000 rpm.
Bedanya, pada mesin baru ini disematkan balancer shaft yang bertujuan mengurangi getaran, yang mana sebelumnya jadi ciri khas mesin Royal Enfield lama, seperti seri Classic hingga Continental GT.
Hasilnya, getarannya memang jadi sangat minim, bisa dibilang hilang sejak saat distarter, tapi tetap ada ciri khas mesin Royal Enfield yang dipertahankan.
Misal langsam yang rendah lengkap dengan dentuman khas yang padat dan memiliki sedikit jeda khas mesin stroke panjang.
Baca Juga: Royal Enfield Classic 500 Tembus Rp 117 Jutaan, Kredit Dilayani, Cicilan Termurah Rp 2 Jutaan
Begitu pula saat dikendarai, dentuman khas dari knalpot model straight pipenya masih dapat dirasakan.
Dan juga khas mesin single cylinder stroke panjang, torsi yang dihasilkan besar langsung dirasakan sejak putaran rendah.
Dan keluaran tenaganya terasa linear, sehingga di semua rentang putaran mesin terasa terus bertenaga dengan nafas panjang di tiap giginya.
Pasti asyik banget saat dipakai cruising santai maupun turing nih!
Baca Juga: Royal Enfield Meteor 350 Ada 3 Varian, Apa Saja Perbedaan Ketiganya?
FITUR & TEKNOLOGI
Kembali sedikit mengulas fitur dan teknologi yang ada pada Meteor 350. Kalau melihat spidometernya, terkesan elegan dan manis karena dibalut lis krom di kedua panelnya.
Panel sebelah kiri berisikan penunjuk kecepatan yang ditunjukkan dengan jarum. Dikombinasi dengan layar digital di tengahnya yang berisi informasi gear position indicator, tripmeter A & B berikut fuel, jam, fuel meter, ECO indicator dan service reminder.
Sedangkan di panel sebelah kanan ada sistem navigasi yang diberi nama Tripper Navigator, ini merupakan sistem navigasi pertama yang diterapkan pada line up Royal Enfield.
Cara kerjanya dengan menyambungkan ke smartphone via Bluetooth, nantinya peta yang digunakan terintegrasi dengan Google Maps.
Baca Juga: Royal Enfield Interceptor 650 Pecahkan Rekor, Melesat Hingga Segini
Yang ditampilkan merupakan informasi turn-by-turn ditambah jarak tempuh tempat tujuan dan belokan selanjutnya. Asyik ya! Turing bakalan lebih asyik ini sih!
Geser ke area lampu. Meski lampu utamanya masih menggunakan bohlam, tapi sudah ada DRL (Daytime Running Light) LED. LED pun digunakan di lampu rem, namun sein masih bohlam.
VARIAN & HARGA
Meteor 350 hadir ke Indonesia dalam tiga tipe; Fireball, Stellar dan Supernova. Masing-masing dalam banderol Rp 85,1 juta, Rp 86,5 juta dan Rp 87,9 juta.
Cukup terjangkau untuk motor 350 cc, meski harga tersebut masih off the road.
Baca Juga: Royal Enfield Himalayan SG 21 OGHL, Besutan Dua Alam Karya Smoked Garage
Yang dijajal kali ini varian Supernova yang termahal, yang punya pilihan warna dual-tone Supernova Blue atau Supernova Brown.
Salah satu ciri khasnya dilengkapi dengan windshield. Sedang fitur lainnya sama dengan Stellar.
Ciri varian Stellar antara lain setang dan knalpot punya finishing chrome. Juga dilengkapi back rest atau sandaran punggung untuk penumpang.
Kemudian pakai logo ‘Royal Enfield’ pada tangki yang model emblem klasik. Tipe Stellar dilengkapi dengan pilihan warna Stellar Red, Stellar Blue dan Stellar Black.
Baca Juga: Royal Enfield Bermasalah Di Jalan? Hubungi Layanan Darurat Ini
Sementara yang varian termurah, Fireball, cirinya hadir dengan tangki bahan bakar berwarna solid. Lengkap dengan lis pelek dengan warna sesuai tangki.
Kemudian mayoritas part berwarna hitam atau RE menyebutnya dengan blacked-out cycle parts. Seperti knalpot, setang, spion, cover throttle body dan sirip blok mesin dengan finishing machined.
Selain itu, Fireball punya logo ‘Royal Enfield’ yang hanya berupa stiker timbul yang tebal berwarna hitam. Tipe ini ada dua pilihan warna, Fireball Red dan Fireball Yellow.
Data spesifikasi:
Mesin: 1 silinder 4-stroke SOHC 2 valve, air-oil cooled
Kapasitas murni: 349 cc
Bore x stroke: 72 x 85,8 mm
Rasio kompresi: 9,5:1
Tenaga maksimum: 20,2 dk @6.100 rpm
Torsi maksimum : 27 Nm @4.000 rpm
Sistem starter: Electric starter
Sistem pelumasan: Wet sump forced lubrication
Sistem pengabutan: Electronic fuel injection
Tipe kopling: Wet multi-plate clutch
Tipe transmisi: 5 speed constant mesh
Electical system: 12 Volt DC
Battery: 12 V 8 Ah MF
Engine oil: SAE 15 W 50 API SL grade JASO MA 2 semi syntetic
Headlamp: H4-60/55W with LED DRL
Stop lamp: LED 2.4/1.2 W
Sein: 10W x 2 nos
P x L x T: 2.140 x 845 x 1.140 mm (tanpa spion)
Jarak sumbu roda: 1.400 mm
Tinggi jok: 765 mm
Ground clearance: 170 mm
Berat isi: 191 kg
Kapasitas bensin: 15 liter (5 liter reserve)
Tipe rangka: Twin downtube spine frame
Suspensi depan: Telescopic fork 41 mm 130 mm travel
Suspensi belakang: Twin tube emulsion shock absorbers 6 step adjustable preload
Pelek depan: Alloy wheel 19 inci
Pelek belakang: Alloy wheel 17 inci
Ban depan: 100/90-R19 57P Tubeless
Ban belakang: 140/70-R17 66P Tubeless
Rem depan: Single disc 300 mm 2 piston floating caliper
Rem belakang: Single disc brakes 270 mm 1 piston floating caliper
ABS: Dual channel
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR