Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Jangan Kabur! Pengemudi Wajib Berhenti Saat Ada Pemeriksaan Petugas

Raspatidana - Rabu, 12 Mei 2021 | 09:00 WIB
AADY (16) jadi tersangka kasus tabrak lari pakai VW New Beetle di pos penyekatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah
TribunSolo.com/Istimewa
AADY (16) jadi tersangka kasus tabrak lari pakai VW New Beetle di pos penyekatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah

Otomotifnet.com - Sebuah VW Beetle viral di media sosial lantaran menerobos pos penyekatan mudik di Prambanan, Sleman, Yogyakarta (9/5/2021).

Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @merapi_uncover, terlihat mobil berwarna kuning tersebut diminta menepi untuk dilakukan pemeriksaan.

Sempat berhenti sebentar, namun saat petugas meminta pengemudi membuka kaca mobil, ia malah tancap gas dan menabrak salah satu petugas hingga terpental dan jatuh ke aspal.

Setelah berhasil diamankan, pengemudi mobil berplat B 2318 STB tersebut ternyata seorang remaja berusia 16 tahun.

https://www.instagram.com/p/COpLE1-jbjM/?igshid=1wcjl3wvlcb7i

 Baca Juga: VW New Beetle Tabrak Polisi Hingga Mental, Terobos Penyekatan di Prambanan, Pengemudi di Bawah Umur

Belajar dari kasus tersebut, seluruh pengguna kendaraan diwajibkan untuk berhenti apabila terdapat pemeriksaan oleh petugas di jalan.

"Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, bahwa pemeriksaan merupakan salah satu kewenangan dari petugas Polri,"

"Hal ini sebagaimana tercantum dalam UU LLAJ No. 22 tahun 2009 Pasal 264," ujar Budiyanto, Pemerhati Masalah Transportasi menanggapi hal tersebut melalui keterangan tertulis, Senin (10/5/2021).

Ia menambahkan, dalam melakukan pemeriksaan, petugas berwenang untuk menghentikan kendaraan bermotor, meminta keterangan kepada pengemudi, dan/atau melaksanakan tindakan lain menurut hukum secara bertanggung jawab.

Mantan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya itu juga mengatakan, apabila ada petugas yang melakukan pemeriksaan, pengguna kendaraan wajib mematuhi perintah petugas.

“Kalau ada pengguna jalan yang tidak mematuhi perintah petugas bahkan menabrak petugas dapat dikenakan pasal berlapis,”

"Baik pelanggaran lalu lintas (Pasal 282 UU LLAJ No. 22 tahun 2009), sanksi pidana kecelakaan lalu lintas atau bahkan pidana umum, tergantung pada modus operandi dan akibat yang ditimbulkan," lanjut Budiyanto.

Dalam Pasal 310 UU LLAJ No. 22 tahun 2009, disebutkan bahwa jika korban mengalami luka ringan, dipidana dengan penjara paling lama 1 tahun atau denda paling banyak Rp 2 juta (ayat 2).

Baca Juga: Puluhan Mobil Travel Gelap Diamankan, Nekat Bawa Pemudik, Sopir Terancam Denda Atau Penjara

Jika korban luka berat, pelaku dipidana penjara paling lama 5 tahun atau denda paling banyak Rp 10 juta (ayat 3).

Kalau korban sampai meninggal dunia, ancaman hukumannya adalah kurungan paling lama 6 tahun atau denda paling banyak Rp 12 juta (ayat 4).

Bahkan kalau ada unsur kesengajaan dapat dikenakan pidana umum, yakni Pasal 351 KUHP yang mengakibatkan luka-luka terhadap petugas.

Luka berat diancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahun, apabila sampai meninggal diancam dengan pasal paling lama 7 tahun.

Atau dapat dikenakan Pasal 338 KUHP, dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 15 tahun.

Editor : Panji Nugraha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa