Pelumasannya mengandalkan oli yang kalau habis dipakai, setelah turbo bekerja, perlu waktu supaya temperatur oli turun.
Sehingga turbo bearing jadi lebih dingin dan barulah mesin boleh dimatikan.
Turbo timer fungsinya lebih membantu pada pendinginan turbocharger.
Menurut Teddy Suryajaya dari REV Engineering di Kedoya, Jakarta Barat, “Intinya ia bertugas untuk mendelay waktu matinya mesin, agar pendingan turbo lebih baik.”
Baca Juga: Toyota Raize Pakai Turbo, Oli Mesin Wajib Encer, Angka Viskositas Segini
Namun karena rata-rata penggunaan mobil diesel secara umum tidak ekstrem, dan kualitas komponen turbocharger dan pendinginan yang semakin baik, sehingga penggunaan turbo timer tidak dianggap perlu oleh pabrikan.
Makanya pada mobil-mobil berturbo keluaran sekarang, banyak yang tidak dilengkapi turbo timer.
Pasalnya, bila mobil tidak kerja berat dan kebanyakan jalan pelan (slow down), “Misalnya hanya keluar masuk komplek, jalan macet atau pelan, hingga proses parkir, dapat pula membantu mendinginkan turbo,” jelas Teddy.
Sehingga bila kita matikan mesin secara langsung, tidak masalah. “Turbo timer punya fungsi untuk penambahan saja,” pungkas Teddy.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR