Otomotifnet.com - Dalam ulasan test ride Royal Enfield Meteor 350 kali ini, kita ulas dahulu sisi fitur dan teknologi motor yang didatangkan dari India ini.
Kita awali dari sistem pencahayaan. Lampu utamanya yang masih menggunakan bohlam punya keuntungan tersendiri, pancaran sinarnya lebih ampuh saat malam hari dan kondisi hujan.
Karakter sinarnya kekuningan, cukup lebar dan tebal, baik lampu jauh maupun lampu dekat.
Namun, pancaran DRLnya kurang begitu terlihat, kalah terang dengan lampu utamanya.
Di atasnya terdapat spidometer yang jarumnya bekerja sangat halus dan pakai latar LED putih. Hal itu memberikan kesan elegan dan mewah.
Baca Juga: Royal Enfield Recall Model Classic, Bullet dan Meteor 350, Karena Hal Ini
Pada layar digitalnya terdapat informasi suhu saat baru pertama kali dihidupkan, namun sayang setelah itu hilang. Hanya tinggal odometer, trip 1 dan trip 2 saja.
Dan yang sangat disayangkan fitur yang menjadi unggulan Meteor 350, Tripper Navigator, belum bisa OTOMOTIF cicipi.
Meski sudah coba mendaftar beberapa kali, OTP (One Time Password) tidak pernah dikirim ke nomor telepon yang didaftarkan, jadi tidak bisa log in dan menikmati fitur mapsnya.
Ah sayang sekali! Padahal penasaran mau merasakan riding dan diberi petunjuk turn by turn di layarnya.
Terpaksa fokus geser ke hal lain, salah satunya ada ECO indicator, yang ketika cruising santai dengan bukaan gas kalem logo tersebut muncul.
Baca Juga: Royal Enfield Meteor 350 Termurah Rp 95 Jutaan, Cicilan Kredit Mulai Rp 1 Jutaan
Tentu untuk menuntun berkendara dalam mode irit. Makanya saat gas dibuka dalam indikator itu hilang.
Fitur safety di Meteor 350 ada ABS dual channel yang mengawal kaliper Bybre 2 piston serta cakram 300 mm di depan.
Untuk belakang cakram 270 mm dengan kaliper Bybre 1 piston.
Performa remnya cukup pakem dan gak perlu ditekan terlalu dalam sudah cieettt...
Cara kerja ABS juga halus, saat rem ditekan paksa entakannya tidak sampai membuat handel rem kaku.
Fitur safety lainnya ada sensor side stand. Yang akan membuat mesin seketika mati ketika gigi dimasukkan dan lupa melipat standar samping.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR