Otomotifnet.com - Nissan Grand Livina dikepung Tim Sparta Polresta Solo ketika melaju di Jl Slamet Riyadi, Purwosari, Solo, Jawa Tengah.
Kabin Grand Livina putih nopol AA 1062 UZ tersebut lantas digeledah dan kecurigaan polisi terbukti.
Kasat Sabhara Polresta Solo, Kompol Sutoyo menjelaskan, bermula saat Tim Sparta melakukan patroli di kawasan Jl Slamet Riyadi, (26/5/21)..
Saat itu ada Nissan Grand Livina putih melintas dengan kecepatan tinggi menyalip rombongan Tim Sparta.
"Saat melintas di atas Overpass Purwosari, kendaraan sudah kita minta menepi, namun tak mengindahkan," terang Sutoyo, (27/5/21).
Baca Juga: Toyota Avanza Dikepung Polisi, Aksi Komplotan Maling Tamat, Ada Nenek-nenek di Dalam
"Kendaraan baru bisa kita hentikan di ujung overpass tepatnya depan kantor PLN Solo," ucapnya.
Saat diperiksa, ternyata di dalam kabin berisi empat ABG yaitu dua pria dan dua wanita.
Sutoyo menjelaskan, saat diminta turun dan dilakukan pemeriksaan di tempat, pengemudi berinisial DM (22) memberikan keterangan yang berubah-ubah.
"Ngomongnya ngelantur seperti orang mabuk," jelasnya.
Ketika pihaknya menggeledah isi kabin, kecurigaan Tim Sparta terbukti karena ditemukan satu botol miras jenis Anggur Merah.
View this post on Instagram
"Langsung pemuda ini dan teman-temannya kita bawa ke kantor untuk pemeriksaan lebih lanjut," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, pemuda tersebut masih ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sedangkan tiga rekan lainnya hanya diberi pembinaan.
"Untuk pemuda kita limpahkan ke Satresnarkoba untuk dilakukan tes urin, untuk menegecek apakah yang bersangkutan juga pemakai (narkoba) atau tidak," aku dia.
"Sedangkan unit mobil kita serahkan ke Satlantas," jelasnya.
Baca Juga: Kijang Innova Dikepung Polisi Bersenjata, Pengemudi Banyak Gaya, Todongkan Pistol Mainan ke Pemotor
Sementara lain pihak, Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Adhytiawarman Gautama Putra memebenarkan, DM mengemudi melebihi kecepatan dengan kondisi mabuk.
Bahkan SIM A pemuda itu juga sudah tak berlaku alias mati.
"Kemudian knalpot yang terpasang pada mobil bukan keluaran pabrik, atau istilahnya brong," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga memberikan sanksi tilang maksimal terkait pelanggaran lalu lintas yang dilakukannya
"Jadi kita beri sanksi tilang maksimal ya karena kesalahannya banyak dan cara mengemudinya sangat membahayakan. Unit kita sita sementara," tegasnya.
| Editor | : | Iday |
KOMENTAR