Otomotifnet.com - Royal Enfield (RE) Continental GT 650 yang satu platform dengan Interceptor 650 sebenarnya bukan model baru, namun baru kali ini Otomotifnet.com bisa mengujinya secara lengkap.
Tentu setelah mendapat unit tes dari APM RE yang baru, PT Nusantara Batavia International (NBI).
NBI memasarkan ‘Conti GT’ Twin dalam 5 varian warna dengan harga yang berbeda.
Ventura Blue dan Black Magic, yang paling terjangkau dibanderol Rp 216,9 juta.
Baca Juga: Royal Enfield Meteor 350 Pakai Mesin Baru, Vibrasi Khas Hilang?
Dr. Mayhem dan Ice Queen di tengah-tengah di angka Rp 218,7 juta. Mister Clean dengan finishing chrome dibanderol paling mahal, Rp 221 juta.
Harga tersebut tergolong sangat menggoda para penggemar motor retro modern di tanah air.
Apalagi kalau dibandingkan dengan sesama motor berdesain khas English Bike seperti Triumph, RE jauh lebih terjangkau.
Lantas bagaimana impresi berkendara serta performa yang ditawarkan Continental GT 650 dalam penggunaan harian? Yuk simak!
Fitur & Teknologi
Continental GT berbagi fitur yang sama dengan Interceptor. Sesuai dengan tema retro-modern yang diusung, fitur yang diberikan pun terbilang sederhana.
Namun, tetap informatif dan fungsional dalam mendukung berkendara.
Mulai dari panel instrumen berupa dua bulatan besar bersisian, paduan analog dan digital.
Sebelah kanan ada takometer dan spidometer di sebelah kiri. Di bawahnya spidometer terdapat layar LCD kecil berisi odometer, tripmeter A & B berikut fuelmeter.
Baca Juga: Royal Enfield Bullet 500 Cafe Racer Karya Builder Ciputat, Ternyata Pesanan Biker Inggris!
Informasi yang ditampilkan dapat diganti dengan menekan tombol kecil yang ada di tengah.
Continental GT masih menggunakan bohlam untuk seluruh lampu. Headlamp, stoplamp sampai lampu sein.
Sebagai tempat penyimpanan di bawah jok terdapat kompartemen kecil buat menaruh toolkit. Kemudian side panel kanan juga dapat dibuka menggunakan kunci kontak.
Pelek jari-jari aluminium 18 inci dibalut ban Pirelli Phantom Sportcomp berukuran 100/90-18 dan 130/70-18 sebagai standar.
RE mengklaim ban tersebut dikembangkan secara khusus untuk motor ini.
Seperti umumnya motor yang diproduksi di India, Continental GT menggunakan kaliper dari Bybre (ByBrembo), dua piston di depan dan belakang.
Cakram floating tunggal lansiran Brembo memiliki diameter 320 mm, sedang belakang punya ukuran 240 mm.
Membantu proses pengereman yang aman di jalan licin ada ABS (Anti-lock Braking System) dual-channel dari Bosch.
Riding Position & Handling
Riding position Continental GT lumayan menunduk berkat penggunaan setang clip-on.
Meski begitu, posisi setang masih berada di atas tangki. Sehingga posisi berkendara tidak terlampau rebah seperti motor sport murni.
Baca Juga: Skema Kredit Royal Alloy GP 150, Harga Rp 69 Juta, Cicilan Mulai Sejutaan
Penempatan footstep pun sedikit lebih mundur dan naik jika dibandingkan dengan Interceptor, posisi kaki jadi lebih ke belakang. Akibatnya lutut jadi lebih sering bertemu dengan cylinder head.
Namun tenang saja, tetap aman berkat pelindung dari besi yang terdapat di ujung kepala silinder.
Besi ini pula yang memastikan panas mesin tidak langsung merambat ke kaki ketika bersentuhan dengan kepala silinder.
Posisi berkendara seperti ini membuat handling terasa lebih tajam. Karena bobot jadi lebih condong ke depan, membuat grip ban depan jadi lebih baik.
Sudah begitu dengan setang clip on, motor jadi lebih sigap dikendalikan.
Conti GT punya tinggi jok 793 mm, sedikit lebih rendah dari Interceptor (804 mm).
Busa jok yang lebih tipis di bagian pengendara membuat test rider dengan postur badan 170 cm dan bobot 60 kg dapat menapakkan kaki dengan sempurna. Tambah pas apabila menggunakan sepatu boots.
Secara bobot ternyata lebih ringan dari Interceptor, 198 kg tanpa bahan bakar. Tepatnya lebih ringan 4 kg.
Meski begitu, ketika mendirikan motor dari posisi standar samping terpasang terasa berat. Kaki dan tangan harus sigap agar tidak jatuh ke samping.
Secara spesifikasi Conti GT dan Interceptor berbagi suspensi yang sama. Sok depan teleskopik berdiameter as 41 mm dengan travel 110 mm.
Suspensi belakang ganda punya travel 88 mm. Sok belakang ini dilengkapi reservoir gas terpisah serta dapat disetel preload sebanyak 5 tingkat.
Keduanya dapat meredam getaran di semua kondisi jalan dengan baik. Terutama jalan ‘keriting’ dan speed trap yang kerap dijumpai di jalan.
Sasis twin cradle tubular steel frame cukup spesial karena turut dikembangkan dengan bantuan Harris Performance dari Inggris. Karakternya kaku dan nurut diajak menikung.
Yang jadi persoalan, setingan suspensi terasa plek-ketiplek dengan Interceptor. Rasanya terlalu empuk, terutama di depan yang tidak dapat diseting.
Rebound suspensi depan terasa terlalu cepat. Bagian depan seperti dikocok-kocok saat melewati tikungan panjang.
Rasanya RE perlu menyeting ulang pada bagian suspensi di Continental GT. Apalagi tipe ini lebih kental dengan rasa sporty berkat gaya café racer yang diusung.
Meski begitu untuk selap-selip di antara mobil yang mengantri di kemacetan tetap baik.
Bahkan lebih baik dari Interceptor berkat setang clip-on yang lebih sempit. Tidak takut ujung setang dan spion terantuk bodi mobil.
Hanya saja memang harus memperhatikan lebar knalpot standar yang berukuran besar di kanan dan kiri motor.
Jok ala single seater pun masih nyaman dipakai berboncengan, tanpa ada complaint berarti.
Penempatan behel di buritan juga sangat disukai penumpang sebagai tempat berpegangan.
Performa
Selain sasis dan fitur, Continental GT juga berbagi mesin 2 silinder segaris 648 cc dengan Interceptor.
Berkonfigurasi 2 silinder inline SOHC dengan 8 katup berpendingin udara dan oli. Ukuran bore dan stroke 78 x 67,8 mm.
Rasio kompresi mesin tergolong rendah, 9,5:1. Jadi tidak sensitif dengan beragam kualitas bahan bakar.
Tenaga maksimal yang dihasilkan 47 dk @ 7.250 rpm dan torsi 52 Nm @ 5.250 rpm.
Firing order 270 derajat menghasilkan suara stereo seperti mesin v-twin. Efek lain membuat 80 persen dari torsi sudah tersedia mulai 2.500 rpm.
Untuk mencegah getaran berlebihan, dilengkapi single-piece forged counterbalance crankshaft.
Buat penggunaan harian, penyaluran tenaga terasa pas dan fun. Saling mengisi dari putaran bawah, secara linear sampai ke putaran menengah dan atas.
Dorongan tenaganya terasa padat, enak digunakan dalam kondisi stop & go serta digeber di jalan lengang.
Catatan akselerasi yang dites menggunakan Racelogic hasilnya cukup baik. Mencapai kecepatan 60 km/jam dari diam ditempuh dalam waktu 3,2 detik.
Namun, itu lebih lama 0,4 detik dari catatan waktu Interceptor. Pun sama halnya dengan 0 ke 100 km/jam, yang ditempuh dalam tempo 6,4 detik atau lebih lama 0,3 detik.
Kami menduga itu efek dari kopling di motor tes yang terasa sedikit selip. Dalam keadaan normal, waktu yang didapat mungkin setara atau bahkan lebih baik dari Interceptor.
Data selengkapnya dapat disimak pada tabel di bawah.
Dari sisi pengereman kami rasa sudah saatnya RE 650 Twin harus dibekali dengan rem depan double disc atau minimal pakai kaliper 4 piston.
Memang dalam konfigurasi saat ini dirasa cukup dalam memperlambat dan menghentikan motor.
Tapi setelah melalui sederet high speed run, rem single disc dengan 2 piston ini mulai terasa fading.
Konsumsi Bensin
Pengetesan konsumsi bahan bakar tentu dengan dipakai berkendara dalam kondisi beragam.
Buat harian keliling kota sampai gaspol di jalan lengang. Pakai bensin RON 92 dan metode penghitungan full to full, ternyata hasilnya 26,2 km/liter.
Data Tes Royal Enfield Continental GT 650:
0-60 km/jam : 3,2 detik
0-80 km/jam : 5,1 detik
0-100 km/jam : 6,4 detik
0-100 m : 6,9 detik (@99,9 km/jam)
0-201 m : 10,1 detik (@120,6 km/jam)
0-402 m : 15,5 detik (@140,3 km/jam)
Konsumsi bensin: 26,2 km/liter
Data Spesifikasi Royal Enfield Continental GT 650:
Tipe mesin: 4 langkah SOHC 8 katup pendingin udara dan oli
Susunan silinder: 2 silinder segaris
Diameter x langkah: 78 x 67,8 mm
Rasio kompresi: 9,5:1
Volume silinder: 648 cc
Daya maksimum: 47 dk @ 7.250 rpm
Torsi maksimum: 52 Nm @ 5.250 rpm
Sistem starter: Electric starter
Sistem pelumasan: Wet sump
Sistem bahan bakar: Electronic fuel injection
Tipe kopling: Wet multi-plate
Tipe transmisi: Manual 6 speed
Standar emisi: Euro 4
P x L x T: 2.122 x 744 x 1.024 mm
Jarak sumbu roda: 1.398 mm
Ground clearance: 174 mm
Tinggi jok: 793 mm
Sudut rake: 24 derajat
Trail: 106 mm
Steering: 37,5 derajat
Bobot kosong: 198 kg (no fuel)
Kapasitas tangki bensin: 12,5 liter
Tipe rangka: Twin cradle tubular steel frame
Suspensi depan: 41 mm teleskopic fork 110 mm travel
Suspensi belakang: Twin coil-over shocks gas charged with piggyback reservoir 88 mm travel 5 step preload adjustment
Pelek: 36 spoke aluminium alloy wheels (jari-jari)
Ban depan: Pirelli Phantom Sportcomp 100/90-18
Ban belakang: Pirelli Phantom Sportcomp 130/70-18
Rem depan: 320 mm floating disc ByBre caliper 2 piston ABS
Rem belakang: 240 mm floating disc ByBre caliper 2 piston ABS
Sistem pengapian: Digital Spark Ignition - TCI
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR