Karena kelebihan-kelebihan tersebut lah, lanjut Tumenggung, kemudian gas nitrogen turut digunakan di dunia otomotif.
Karena molekul yang lebih besar tadi, ia jadi tidak mudah keluar dari pori-pori ban, sehingga tekanan ban tidak mudah berukurang.
“Dan karena tahan terhadap suhu ekstrem, tidak membuat tekanan ban berubah drastis saat digunakan, seperti yang kerap terjadi bila menggunakan angin biasa,” terangnya lagi.
Tapi, lanjut Tumenggung, penggunaan nitrogen tidak dianjurkan untuk ban cadangan. Kenapa?
Baca Juga: Ban Yang Sudah Pernah Ditambal, Efeknya Bikin Ngeri, Wajib Hati-hati
“Karena sifatnya dingin, lama-lama ia akan merusak karet ban alias bikin getas. Nitrogen ini hanya disarankan dipakai pada ban yang bergerak atau terpasang di roda,” tukasnya.
Nah, biar enggak penasaran mengenai plus minus mengisi ban dengan angin biasa vs nitrogen, yuk langsung cari tahu jawabannya di video yang kami sertakan di artikel.
Tapi jangan lupa untuk like, komen dan subscribe kanal Youtube Otoproduk ya, serta aktifkan lonceng notifikasinya untuk mendapatkan update video terbaru dari kami.
Selamat menyaksikan!
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR