Otomotifnet.com - Toyota Raize dan Daihatsu Rocky adalah mobil kembar ke-5 hasil kolaborasi antara PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dan PT Toyota Astra Motor (TAM).
Keduanya mendapat respons positif dari konsumen sejak pertama kali meluncur di Indonesia pada 30 April 2021.
Namun, melonjaknya pemesanan konsumen tak dibarengi dengan suplai unit yang memadai dari pabrikan, sehingga inden jadi tak terhindarkan.
Berdasar keterangan sumber tim redaksi beberapa waktu lalu, inden Toyota Raize bisa mencapai 4 hingga 6 bulan tergantung dealer, pilihan tipe, transmisi dan warna.
Sedangkan, menurut Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & Customer Relation Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), inden Daihatsu Rocky berkisar selama 1-2 bulan tergantung dealer, pilihan tipe, transmisi dan warna.
Baca Juga: Harga Raize 1200 CC Mulai Rp 202 Juta, Ada Dua Varian Sudah Bisa SPK
Namun mengapa lama inden kedua mobil ini bisa berbeda jauh? padahal keduanya diproduksi di tempat yang sama dan dengan perusahaan yang sama, yakni ADM.
Menanggapi hal ini, Amelia Tjandra selaku Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director ADM memberikan penjelasannya.
Menurutnya, hal tersebut dipengaruhi oleh strategi bisnis masing-masing perusahaan, yakni TAM dan ADM selaku Agen Pemegang Merek (APM) Toyota dan Daihatsu.
"Ini relasinya dengan varian, Daihatsu menargetkan varian 1.0 turbo satu bulannya terjual 500 unit saja. Sementara Toyota targetnya jauh lebih besar," ucap Amel saat konferensi pers virtual (17/6/2021).
Target penjualan yang lebih sedikit ini, membuat Daihatsu mengaku tidak terlalu menekan penjualan Rocky 1.0 turbo, sehingga pemesanannya pun tak sebanyak Raize 1.0 turbo.
Baca Juga: Inden Raize Lebih Panjang Dari Rocky, Jalur Produksi Tak Bisa Diubah Seperti Buat Roti
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR