"Kalau saya, paling dari 10 job tinggal 1-2 job saja karena saya juga melayani armada untuk vaksin di Kudus, jadi hanya melayani itu saja. Rekan-rekan malah armadanya ada yang sudah sampai dikasihkan ke leasing, ada yang dijual, dan lain-lain," lanjutnya.
Zyen berharap, akan segera ada solusi dari pemerintah terkait dengan nasib para pelaku usaha transportasi itu agar tetap bisa bertahan di masa pandemi Covid-19 ini.
"Kami sebelumnya sudah melakukan siasat untuk membangkitkan sektor kami dengan melakukan promo wisata murah. Cuma untuk sekarang sendiri wisata murah sudah tidak bisa karena kami harus memangkas pendapatan yang akhirnya hanya bisa untuk menutup bunga bank saja. Kami harap pemerintah mau audiensi dengan kami, tidak hanya aturan diterapkan tetapi ada solusi. Mungkin kami bisa diberdayakan untuk bantuan seperti support armada bagi tenaga medis walaupun ibarat kata sewa atau tidak dibayar sepenuhnya, setidaknya itu meringankan," tukasnya.
Sumber: https://jateng.tribunnews.com/2021/06/18/150-usaha-transportasi-di-jateng-terancam-gulung-tikar
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR