Otomotifnet.com – Tim Suzuki menjadi satu-satunya tim pabrikan yang belum mengaplikasi komponen ride height adjuster.
Dengan alat ini, memungkinkan ketinggian motor berkurang. Sangat berguna ketika di trek lurus dan kecepatan tinggi.
Lepas dari tikungan, menuju trek lurus, akselerasi akan mudah dicapai dengan motor yang lebih rendah.
Tanpa komponen ride-height system tersebut, diperkirakan waktu tempuh Suzuki GSX-RR yang dipacu oleh Joan Mir dan Alex Rins kehilangan 0,3-0,4 detik setiap lap.
Baca Juga: Suzuki Ketemu Dorna Sports, Saling Salaman, Perpanjang Kontrak Hingga 2026
Di balap, waktu tersebut termasuk banyak dan membuat jarak yang sangat berarti.
“Suzuki jelas menghitung setiap detilnya. Contohnya, untuk di Sachsenring, kemungkinan kehilangan 0,4 detik. Sedangkan di Assen mungkin 0,3 detik,”
“Itu sangat bergantung pada trek. Tapi perhitungan saya juga sekitar itu. Di Qatar, saya rasa sekitar 0,3 detik,” jelas Alex Rins.
Ditambahkan oleh Rins, sangat terlihat Suzuki tertinggal di trek lurus. Ini akan terpantau jelas dari kamera helikopter.
“Mereka melesat meninggalkan dan menjauh dari kami,” tambahnya lagi.
Duo pembesut Suzuki GSX-RR tersebut sudah meminta komponen itu. Keinginan mereka tak lama lagi akan terwujud.
Baca Juga: Ducati Ingin Tetap 6 Motor di MotoGP, Terhalang Beberapa Faktor
Karena sudah dikembangkan di pabrik Suzuki di Hamamatsu, Jepang
“Masalahnya adalah, mereka akan pakai kalau memang berjalan dengan sangat baik dan bekerja sempurna,”
Baca Juga: Tim Suzuki Agak di Depan, Tak Sekadar Jajal Motor 2021, Tapi Garap Proyek GSX-RR 2022
“Secara teori harusnya sudah dipakai di Austria kedua. Saya pikir Sylvain Guintoli atau Tsuda (test rider Suzuki) sudah mencobanya,”
“Agak sulit memang ketika semua sudah pakai, tapi kami belum dan terlambat. Karena ini jadi hal yang penting juga,” ungkap Rins.
Editor | : | Toncil |
KOMENTAR