Otomotifnet.com - Melirik fitur Benelli TRK 502X ternyata cukup menarik untuk sebuah besutan yang dirancang untuk perjalanan jauh, ada apa saja sih?
Kita mulai dari lampu-lampunya, yang ternyata hampir semua sudah menggunakan LED, kecuali lampu utama masih bohlam halogen, tapi terdapat DRL (Daytime Running Light).
Karena masih menggunakan lampu halogen, TRK 502X masih nyaman dikendarai malam hari meskipun kondisi hujan.
Pasalnya sorotnya ampuh menembus hujan maupun kabut, walaupun kesannya jadul.
Namun, pancaran sinar lampu dekatnya tidak terlalu lebar, tergolong sempit yang membuat jarak pandang pengendara terbatas.
Tapi tenang, tinggal nyalakan lampu jauh untuk menambah penerangan.
Geser ke area kaki-kaki, sektor pengeremannya depan pakai cakram semi floating berdiameter 320 mm ganda yang diapit kaliper 2 piston, sehingga totalnya 4 piston.
Kalau yang belakang cakram tunggal 260 mm diapit kaliper 1 piston.
Baca Juga: Skema Kredit Benelli Motobi 152, Motor Kental Aura Retro, Mulai Rp 600 Ribuan
Untuk safety, ketiga kalipernya dikawal sistem ABS (Anti-lock Braking System) yang bisa dimatikan melalui tombol khusus di setang sisi kiri.
Geser ke spidometernya yang kombinasi analog dan digital. Takometer ditunjukkan dengan jarum yang punya red line mulai dari 9.000 rpm hingga 12.000 rpm.
Sedang di kanannya terdapat rentetan indikator; MIL (Malfunction Indicator Lamp), sein, high beam, neutral, oil pressure, ABS, dan overheat indicator.
Di bawahnya barulah terdapat layar digital dengan latar oranye.
Isinya ternyata tidak terlalu banyak. Paling atas ada suhu mesin, jam, gear indicator, fuel meter, speed meter, odometer, lalu Trip A dan B.
Informasinya terbilang sederhana, namun mudah dipantau mata pengendara.
Baca Juga: Test Ride Benelli TRK 502X, Kaki-Kaki Jenjang, Tampang Khas Adventure!
Di panel sakelar kiri juga tak ada yang istimewa, hanya ketambahan tombol ABS namun terpisah dari sakelar utama.
Yang kanan juga standar, ada engine cut off, hazard, dan starter.
Area kaki-kaki suspensi depan menggunakan tipe upside down berdiameter as lumayan besar, 50 mm dengan jarak main mencapai 135 mm.
Sedangkan yang belakang pakai monosok dengan tabung yang menyatu pada bodi sokbreker disertai setelan preload, compression, dan rebound.
Jadi secara fitur TRK 502X termasuk basic, mirip-mirip CB500X. Juga belum ada TCS (Traction Control System) maupun riding modes.
Tapi bedanya, TRK 502X dari pabrik sudah dibekali dengan 3 buah boks, 2 panniers dan sebuah top box, jadi siap dipakai untuk berpetualang, segala bekal bisa masuk ke dalamnya.
Menarik kan!
Data Spesifikasi Benelli TRK 502X:
Panjang sumbu roda: 1.525 mm
Berat kering: 213 kg
Tinggi jok: 840 mm
Jarak terendah ke tenah: 220 mm
Kapasitas tangki bensin: 20 liter
Tipe mesin: 2 silinder segaris, 4 tak, pendingin cairan, DOHC 4 klep per silinder
Tenaga maksimal: 46,9 dk @8.500 rpm
Torsi maksimal: 46 Nm @6.000 rpm
Kapasitas mesin: 499,3 cc
Bore x stroke: 69 x 66,8 mm
Perbandingan kompresi: 11,5:1
Tipe kopling: Basah
Transmisi: 6 percepatan
Pelumasan: Wet sump
Pengabutan: Electronic fuel injection with throttle body ø 37 mm
Knalpot: With catalytic converter and oxygen sensors 6 speeds
Pengapian: Delphi MT05
Busi: NGK CR8E
Suspensi depan: Upside down forks ø50 mm
Jarak main suspensi depan: 135 mm
Suspensi belakang: Monosok dengan setelan preload, compression, dan rebound
Jarak main suspensi belakang: 45 mm
Rem depan: Cakram ø320 mm ganda dengan kaliper 2 piston dan ABS
Pelek depan: 19”x3”
Rem belakang: Cakram ø260 mm tunggal dengan kaliper 1 piston dan ABS
Pelek belakang: 17”x4.5”
Ban depan: Metzeller 110/80-19
Ban belakang: Metzeller 150/70-17
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR