Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Muncul Masalah, Nitrogen Sudah Tak Digunakan Lagi Buat Isi Ban MotoGP

Irsyaad Wijaya,Didit Abdillah - Sabtu, 31 Juli 2021 | 12:00 WIB
Ilustrasi penggunaan ban motor MotoGP
motorcyclesports.net
Ilustrasi penggunaan ban motor MotoGP

Otomotifnet.com - Muncul masalah, Nitrogen sudah tak digunakan lagi buat isi ban MotoGP.

Memang beberapa tahun lalu ban pada MotoGP dan F1 diisi pakai Nitrogen, tapi sekarang sudah distop.

Penggantinya adalah udara kering atau dry air.

Sekilas mirip tekanan angin biasa yang sering kita jumpai.

Namun, dry air yang digunakan pada motor MotoGP ini sudah melalui beberapa proses, sehingga udaranya tak lagi mengandung air yang bisa merusak komponen ban.

Baca Juga: Michelin Bawa 5 Tipe Ban di MotoGP 2021, Berbekal Riset Tahun Lalu, Ini Keunggulannya

Tekanan angin di ban MotoGP harus presisini karena berpengaruh pada performa pembalap di lintasan.
Michelin
Tekanan angin di ban MotoGP harus presisini karena berpengaruh pada performa pembalap di lintasan.

Lalu masalah apa yang muncul pada nitrogen hingga dihentikan penggunaannya pada MotoGP dan F1?

Masalah ini terkait dengan karakter dari Nitrogen sendiri, yakni dingin ketimbang angin biasa.

Alhasil ban MotoGP justru sulit mencapai suhu tertentu ketika ditrek.

Apalagi, ban MotoGP butuh suhu 100 derajat Celcius untuk ban depan dan 120 derajat Celcius untuk ban belakang dengan cepat namun stabil di akhir.

Kalau pakai Nitrogen, butuh berjam-jam mencapai suhu tersebut meski menggunakan tyre Warner.

Selain itu, tekanan angin ban pada motor MotoGP ternyata juga sudah diatur oleh produsen, dalam hal ini Michelin sebagai ditributor tunggal ajang MotoGP.

Dalam buku regulasi teknik MotoGP, setiap pembalap tekanan maksimal untuk ban depan adalah 2 bar atau 29 psi.

Piero Taramasso, bos Michelin jelaskan soal kendali mutu ban MotoGP Michelin
Paddock-GP.com
Piero Taramasso, bos Michelin jelaskan soal kendali mutu ban MotoGP Michelin

Sedangkan untuk ban belakang adalah 1,8 bar atau 26,1 psi. Kurang 0,2 bar atau 2,9 psi dari angka itu masih diizinkan.

"Tujuannya agar ban tidak terlalu keras atau lunak bagi pembalap. Karena gaya balap setiap orang akan berbeda, tekanan angin ban akan memberikan pengaruh," tutur Piero Taramasso, Direktur Road Race Michelin menjelaskan dalam situs resmi Michelin.

 

Editor : Panji Nugraha
Sumber : OtoRace.id

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa