"Pemerintah butuh pemasukan, tapi lebih bagus dijalankan terus (PPnBM DTP) supaya ada peningkatan pemasukan dan PPN. Diberlakukan lagi awal tahun depan lah," sambung Jongkie.
Sebagai catatan, relaksasi PPnBM DTP mampu meningkatkan volume penjualan mobil, penyerapan tenaga kerja lebih tinggi, peningkatan pendapatan rumah tangga, dan pendapatan negara.
Sehingga pada akhirnya membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Baca Juga: Menperin Tanda Tangan Usulan Perpanjang Diskon PPnBM, Menunggu Menkeu
Relaksasi PPnBM 100 persen berakhir pada Agustus 2021 untuk pembelian mobil baru dengan kapasitas silinder 1.500 cc.
Jika tak diperpanjang, maka diskon PPnBM hanya 25 persen, yang berlaku September-Desember 2021.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR