Otomotifnet.com - Saat hendak menebus mobil bekas pakai, jangan hanya fokus memeriksa kondisi bodi, mesin dan interior saja. Perhatikan juga semua bannya.
Karena lewat komponen ini, bila ada masalah atau keanehan sedikit saja, bisa mengidikasikan banyak hal.
Beruntung sih bila dapat mobil seken yang bannya sudah diganti baru. Tinggal kita cek saja kondisi kaki-kakinya.
Namun jika mobil yang ditaksir bannya sudah dipakai lama, coba cek hal-hal berikut ini.
Baca Juga: Tips Beli Mobil Bekas Kondisi Bugar, Ini Cara Pantau Ban Masih Bagus Atau Tidak
Seperti yang pernah diungkap Yoonsoo Shin, President Director Hankook Tire Sales Indonesia, lewat rilis resminya.
Pertama, perhatikan orisinalitas keempat ban mobil bekas yang akan dibeli, termasuk ban cadangan yang dimiliki apakah masih layak atau tidak.
Bila perlu, tanyakan ke si penjual riwayat penggantian ban sebelumnya.
Jika Anda menemukan bahwa ban sudah pernah diganti, periksa pula apakah keempat ban sudah menggunakan ukuran yang sesuai atau tidak dengan standarnya dari pabrikan, baik bagian depan maupun belakang.
Karena bila ban diganti dengan ukuran yang lebih besar, dimana diameter keseluruhan melebih ukuran standarnya, akan mengacaukan akurasi pembacaan speedometer.
Atau ukuran ban depan dengan belakang tidak sama. “Pada umumnya, keempat ban sangat dianjurkan tidak memiliki spesifikasi yang berbeda,” wanti Shin.
Selain itu, bisa jadi penggantian ban dan pelek dengan ukuran yang lebih besar tadi diikuti dengan modifikasi pada komponen kaki-kaki kayak per atau sokbreaker.
Sehingga bisa saja mengurangi kenyamanan untuk digunakan harian. Ujung-ujunya jadi “PR” lagi buat ngembaliin ke kondisi standar, alias butuh biaya tambahan.
Baca Juga: Kepengin Ganti Pelek Mobkas, Segi Estetika dan Kenyamanan Jadi Kunci Penting
Selanjutnya, periksa fisik ban, mulai dari kode tahun pembuatan, kondisi permukaan materialnya apakah ada retak-retak, benjol, atau sudah ada keausan.
Bila mendapati produksi pakai ban sudah di atas 3 tahun, cek apakah permukaan bannya mulai keras dan getas atau tidak.
Jika masih-aman saja, periksa apakah sudah ada keausan pada tapaknya atau mungkin sudah banyak tambalannya.
Oiya, pastikan keausan tapak ban masih berada di ambang batas minimal dari tanda TWI (Tread Wear Indicator), yaitu setebal 1,6 mm dari permukaan dasar tapak ban.
Seandainya ada keausan pada tapak ban, cermati keausannya terjadi di sisi sebelah mana.
Misal di sisi sebelah dalam saja atau luar saja, itu bisa menandakan mobil tersebut jarang dilakukan spooring, atau ada komponen kaki-kaki yang sudah menurun kinerjanya.
“Bila ban makannya sebelah dalam, terutama ban belakang, biasanya karena kerja sokbreaker sudah mulai lemah,” beber Suwandi, Service Advisor bengkel resmi Suzuki Pulogadung, Jaktim.
Dengan kata lain, Anda kudu siapkan dana untuk ganti sokbreker plus ban yang termakan tidak rata.
Baca Juga: Info Bagi Pemula, Odometer Mobil Bekas Hasil Sulapan Ketahuan Dari Sini
Nah, untuk memastikan apakah kinerjanya kaki-kakinya masih baik atau mesti ada perbaikan lagi, alangkah baiknya lakukan test drive mobil tersebut.
Pastikan untuk mencobanya di berbagai kondisi jalan dan kecepatan, lalu cermati saat mobil diajak akselerasi, berbelok, hingga ngerem.
Apakah ada suara bising dari roda saat menambah atau mengurangi kecepatan. Lalu apakah posisi setir sudah sesuai dengan posisi ban saat mobil dijalankan atau tidak.
Jika dirasakan ada keanehan, sebaiknya coba cari unit lain yang lebih sehat.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR