Kebiasaan salah yaitu saat jalan sambil terus ngerem belakang, sehingga mesin mentransfer tenaga tapi ditahan rem, efeknya kopling bekerja berat dan panas, makanya mangkok jadi peang.
Kalau sudah peyang maka saat kampas kopling mengembang gigitannya kadang nyangkut kadang terlepas, jadi enggak mulus makanya gredek-gredek.
Bahkan efek paling buruk kampas kopling bisa lengket ke mangkoknya, kalau ini terjadi saat stasioner pun roda sudah mau berputar.
Mumpung dibongkar, sekalian cek juga ketebalan kampas kopling, masih dalam batas normal adalah 3 mm, batas limitnya 1 mm.
Baca Juga: Siapin Duit Lebih Nih, Striping Bodi Yamaha Mio Harganya Tembus Segini
Sedang diameter dalam mangkok jika masih bulat adalah 112 mm, ganti jika lebih dari 112,5 mm.
Kecurigaan berikutnya bisa dari bagian primary sliding sheave, itu tuh bagian tempat roller bersarang.
Coba lihat alur tempat roller masih mulus atau sudah aus, jika aus bisa mengakibatkan gerakan roller saat terdorong keluar oleh gaya sentrifugal enggak mulus, makanya saat akselerasi jadi tersendat.
Kalau aus ya mesti ganti baru bro. Periksa pula as atau spacer-nya, pastikan pelumas yang berupa grease atau gemuk masih ada, kalau kering kasih gemuk khusus CVT biar gerakan lancar dan smooth.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Buat Anda yang juga punya pertanyaan seputar masalah motor, silakan kirimkan pertanyaan ke email konsultasi.r2@gmail.com, maka akan dijawab di rubrik Konsultasi OTOMOTIF.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR