Otomotifnet.com - OTOMOTIF sudah menguji beragam jenis motor. Mulai dari skutik 100 cc, sampai superbike lebih dari 1.000 cc.
Bahkan dengan beragam jenis roda, dari roda dua seperti pada umumnya, roda 3 seperti Piaggio MP3, bahkan roda 4 seperti Qooder.
Nah kali ini OTOMOTIF berkesempatan mengetes motor roda 3 yang jauh berbeda dibanding motor umumnya, yaitu Can-Am Spyder F3-S Special Series.
Didatangkan dari Kanada oleh Bombardier Recreational Products (BRP) Indonesia selaku distributor resmi Can-Am on-road, Spyder F3-S Special Series dibanderol Rp 770 juta on the road Jakarta.
Baca Juga: Can-Am On-road Sunday Ride, Cara Baru Menikmati Lengangnya Jakarta, Pakai Roda Tiga!
Apa sih bedanya? Yuk simak.
DESAIN
Tentu ini jadi hal yang paling mencolok dari Can-Am, hampir semua pengendara maupun pejalan kaki yang berpapasan dengan motor ini pasti akan menengok sambil menunjukkan mimik muka terheran-heran!
Adanya 2 buah roda depan tentu akan membuat decak kagum, apalagi total lebar dimensi motor ini mencapai 1.497 mm, hanya selisih dari Toyota Avanza yang punya lebar 1.660 mm.
Belum lagi bodi depannya terdapat grill motif honey comb dan ada ruang bagasi yang bentuknya seperti kap mesin mobil.
Baca Juga: Bawa Motor Roda Tiga Ternyata Susah! Wajib Belajar Dari Nol, Video Ini Buktinya
Di atasnya ada 4 buah lampu utama, 2 LED projector untuk lampu dekat dan 2 buah bolam halogen 55/60 W untuk lampu jauh.
Kedua roda depannya tidak menyatu dengan bodi, tampil ala mobil open wheeler namun dilengkapi sepatbor yang cukup panjang untuk menghalau cipratan air ke pengendara. Oiya ada juga beberapa titik reflektor sebagai penanda kalau rodanya cukup lebar.
Jika dilihat dari samping, setang tingginya bersanding dengan jok rendah dengan jarak yang cukup jauh.
Di tengahnya terdapat tangki bensin 27 liter yang tertutup cover bodi, tampilannya jadi seperti jet ski ya?
Baca Juga: Mencoba Langsung Hyundai Staria dan Can Am Spyder, Lengkap di Tabloid OTOMOTIF Edisi 19;XXXI
Jika dilihat dari belakang, Can-Am Spyder F3-S Special Series punya lampu yang cukup banyak dan dimensinya lebar-lebar. Di tengah lampu remnya ada lampu putih yang akan hidup saat masuk gigi mundur.
Yang bikin mencolok juga dari motor ini adalah seluruh rangka pipanya yang dilabur warna oranye, bahkan merambah ke swing arm sampai setang.
Dikombinasi dengan warna bodi Liquid Titanium with black trim, varian yang dites ini merupakan versi 2020.
FITUR & TEKNOLOGI
Di varian Special Series ini tidak hanya menampilkan warna yang berbeda, tapi juga fitur yang cuma ada di varian ini. Salah satunya sudah dilengkapi dengan spidometer LCD color display berdimensi 7,8 inci.
Baca Juga: Can-Am Spyder F3-S Desainnya Bikin Decak Kagum! Simak Detailnya Nih
Isinya tentu saja sangat lengkap. Mulai dari speed meter, tachometer, trip & hour meters, average fuel consumption, real time fuel consumption, gear position, engine temperature, air temperature, clock, juga fuel range.
Beragam informasi di spidometernya bisa diganti menggunakan tombol bulat layaknya analog pada stik Play Station.
Spidometer sendiri dilengkapi Bluetooth, jadi bisa terkoneksi dengan intercom dan smartphone, sehingga pengendara bisa memantau sinyal dan baterai smartphone melalui spidometer, bisa memilih lagu, dan masih banyak lagi.
Ada juga aplikasi BRP Connect yang bisa diunduh di smartphone untuk pengalaman konektivitas yang lebih jauh.
Baca Juga: Motor Ini Pakai Power Steering, Ganti Gigi Cukup Pencet Tombol
Di panel sakelar kanan ada banyak tombol, dari tombol hazard, engine cut off, cruise control, dan starter.
Sedangkan panel sakelar kiri selain tombol umum ada juga tombol riding modes, parking brake, volume, + upshift & - downshift, dan tombol gigi mundur.
Adanya tombol +- tersebut memang karena Spyder F3-S Special Series dibekali transmisi 6 percepatan semi-automatic, iya hanya semi karena tiap menaikkan gigi harus menekan tombol +.
Yang automatic menurunkan giginya saat terdeteksi kecepatan terlalu rendah. Untuk mengaktifkan gigi mundur, harus menekan tombol R lalu pencet tombol -.
Baca Juga: Motor tapi Beroda Empat, Mobil tapi Pakai Setang, Apaan Nih?
Bicara akomodasi, bagasi 27 liter di kap depannya mampu menampung barang bawaan yang cukup banyak.
Arah buka kap bagasinya ke depan, mengingatkan bagasi pada mobil bermesin tengah seperti Porsche atau Volkswagen.
Punya harga Rp 700 jutaan, fitur dan teknologi Spyder F3-S terbilang cukup banyak. Seperti ada DPS (Dynamic Power Steering) yang membuat setang sangat ringan ketika berkendara.
Lalu ada SCS (Stability Control System), TCS (Traction Control System), ABS (Anti-lock Braking System), (D.E.S.S) Digitally Encoded Security System), HHC (Hill Hold Control), dan VSS (Vehicle Stability System).
Baca Juga: Can-Am Off-road Safari Indonesia, Tawarkan Cara Baru Berpetualang, Apa Bedanya?
Fitur VSS tugasnya sangat penting, pasalnya bertugas untuk menjaga kedua roda depan tetap menapak di jalan.
Fitur ini bekerja sama dengan ABS, TCS, dan SCS. Jadi saat roda depan terdeteksi terangkat, maka rem otomatis bekerja dan putaran mesin turun.
Fitur lainnya yang unik ada di bawah jok belakang, asa sensor yang mendeteksi ada pembonceng atau tidak.
Ketika terdeteksi ada pembonceng, maka Sport mode tidak bisa aktif, jadi seluruh sensor dan fitur keselamatan otomatis berfungsi untuk keamanan.
Baca Juga: Motor Ini Bobotnya 408 Kg, Pakai 3 Sokbreker, Rasanya Nyaman Banget!
Oiya di varian Special Series juga sudah dilengkapi dengan sepasang kaliper Brembo 4 piston monoblok di depan, juga sudah menggunakan suspensi depan FOX PODIUM untuk memberi stabilitas tinggi.
RIDING POSITION & HANDLING
Tinggi jok Can-Am Spyder F3-S Special Series hanya 675 mm, tentu aja postur 170 cm bisa menapak dengan sempurna bahkan menekuk, tapi untuk apa? Wong motor ini tidak bisa roboh, hehee…
Joknya sangat tebal, empuk, dan punya lumbar support yang bikin tulang ekor sangat nyaman. Kulit joknya juga lentur dan terasa premium, apalagi jahitannya pakai benang warna oranye serupa dengan rangka.
Posisi footstep cukup jauh di depan khas tunggangan cruiser, begitu juga dengan setang yang tinggi dan lebar.
Baca Juga: Motor Ini Pakai Mesin 1.330 Cc, Punya Gigi Mundur, Segini Kencangnya
Tapi gak perlu khawatir, adanya fitur UFit System bikin footstep dan setang adjustable, bisa diatur sesuai postur pengendara.
Karena motornya gak bisa roboh, jadi saat membawa Spyder F3-S harus adaptasi membiasakan kaki tak perlu turun saat berhenti.
Lalu yang sangat beda tentu ketika jalan, itu karena motor ini tidak bisa leaning atau rebah, sehingga tiap belok badan harus mengimbangi melawan gaya gravitasi.
Seperti saat belok ke kiri, meski motor tidak rebah tapi badan pengendara harus rebah dan lebih keluar dari motor sambil menarik setang juga menahan di cover tangki bensin. Ini berlaku ketika ingin melahap tikungan dengan kencang.
Baca Juga: Pakai Mesin 1.330 Cc, Bobot 408 Kg, Berapa Konsumsi Bensin Motor Ini?
Kalau belok santai, badan tetap perlu menahan tapi tidak perlu berlebihan. Tapi mengendarai Can-Am ini badan memang dituntut tidak boleh letoy, karena bisa terpelanting ketika melewati jalan tidak rata.
Yang juga beda tentu jika melihat area setang, kosong tidak ada handel rem atau kopling. Ini karena remnya combi brake cuma ada di kaki, sekali injak maka ketiga kalipernya akan menjepit cakram.
Karena sudah pakai Brembo, tentu menghentikan motor dengan berat kering mencapai 408 kg cukup mudah, tidak perlu menginjak terlalu dalam.
Kedua rodanya yang cukup lebar juga menuntut pengendaranya lebih awas. Tentu gak bisa menyalip seenaknya, jangan sampai nyangkut di bumper mobil atau trotoar deh!
Baca Juga: Cucu Sultan Ikut Balap Pakai Can-Am Maverick, Berdayakan Bengkel Lokal Jogja, Simpan Misi Khusus
Nyamannya posisi berkendara juga ditunjang dengan kedua sokbreker FOX PODIUM di depan. Karakter redamannya seperti sedan mewah, bisa meredam jalan gelombang atau rusak dengan baik, tapi juga bisa menjaga motor tetap stabil saat menikung maupun melewati jalan gelombang dengan cepat.
Tapi, tetap khas motor roda 3, akan terasa entakan pada setang ketika hanya satu roda yang melindas jalan tidak rata.
Begitu pula saat coba memacu kencang di jalan tidak rata, maka badan harus sigap menahan entakan motor serta mengontrol setang yang sedikit liar.
Kalau monosoknya untuk bobot 60 kg terasa sangat empuk, sesekali jadi terasa bottoming walaupun efeknya jadi terasa nyaman saat melewati jalan tidak rata.
Baca Juga: Perkenalkan, Rhea Audrey, Dara Cantik yang Hobi Main Off-road
PERFORMA
Untuk menggerakkan motor yang hampir setengah ton, Spyder F3-S pakai mesin Rotax 1.330 cc in-line 3 silinder, pendinginnya pakai radiator yang letaknya di sisi kanan dan kiri bagasi.
Hawa panas mesin hanya sedikit terasa di ujung kaki pengendara saja, kalau pakai sepatu sih aman.
Punya diameter piston 84 mm dan stroke 80 mm, mesin ini punya karakter kaya torsi. Klaim tenaga maksimalnya hanya 115 dk di 7.250 rpm, tapi torsi maksimalnya 130 Nm pada 5.000 rpm.
Karena sudah electronic throttle control, bikin motor ini punya 3 riding modes; Standard mode, Sport mode, dan ECO mode.
Baca Juga: Can-Am Maverick Main Kaki-kaki, Belt Custom, Sejajar Mobil Mesin V8
Di Sport mode jika TCS dimatikan roda belakang bisa spinning semaksimal mungkin. Bahkan jika digaspol dari posisi diam dengan mode ini, spinning bisa sekitar 100 meter!
Tapi tenang, walau TCS dimatikan tapi VSS tetap hidup, jadi roda depan tetap menapak sempurna. Sedangkan ECO mode bikin respon bukaan gas sangat smooth dan delay, cocok untuk jalan santai.
Suara raungan knalpotnya terdengar sangat ngebas dan ‘garing’ khas mesin 3 silinder, untungnya tidak ada vibrasi yang berlebih, cukup halus!
Sayangnya ketika ingin masuk gigi 1 atau gigi mundur, responnya cukup kasar. Akan terdengar suara ‘bletak’ dibarengi sedikit entakan pada roda.
Baca Juga: McLaren 650S Can-Am, Edisi Khusus Retro yang Eksotis
Sistem koplingnya sendiri mirip kopling manual, hanya saja tugas kopling digantikan oleh elektronik, bukan dual clutch seperti DCT Honda.
Meski torsi besar, tapi bobotnya yang hampir setengah ton tentu bikin power to weight ratio tidak bagus.
Terlihat dari hasil pengetesan akselerasi menggunakan Racelogic, catatan 0-60 km/jam harus ditempuh dalam waktu 3,6 detik.
Lalu kecepatan 0-100 km/jam ditempuh 6,2 detik, jarak 0-201 meter pun tercatat 9,8 detik di kecepatan 134,5 km/jam.
Baca Juga: Can-Am Spider F3 2015, Lebih Sangar dan Bertenaga
Oiya saat kecepatan kisaran 150 km/jam terasa menyeramkan, utamanya jika karena kondisi jalan tidak rata. Jadi kalau mau ngebut pastikan jalannya mulus!
Hasil pengetesan lengkapnya bisa tengok tabel data tes.
KONSUMSI BENSIN
Kapasitas mesin yang besar, tentu membutuhkan asupan bahan bakar yang cukup banyak. Pada pengetesan ini menggunakan Pertamax Turbo yang punya RON 98 agar keluaran tenaganya maksimal.
Setelah melahap beragam kondisi jalan dengan gaya berkendara yang juga bervariasi, tercatat di spidometernya menampilkan angka rata-rata 8,7 L/100 km atau 11,4 km/liter. Seperti mobil ya!
Data Tes
0-60 km/jam: 3,6 detik
0-80 km/jam: 4,7 detik
0-100 km/jam: 6,2 detik
0-100 m: 6,8 detik (@107,4 km/jam)
0-201 m: 9,8 detik (@134,5 km/jam)
0-402 m: 14,8 km/jam (@145,7 km/jam)
Konsumsi bensin: 11,4 km/liter
Data Spesifikasi
P x L x T: 2.642 x 1.497 x 1.099 mm
Jarak sumbu roda: 1.709 mm
Tinggi jok: 675 mm
Jarak terendah ke tanah: 115 mm
Berat kering: 408 kg
Kapasitas tangki bensin: 27 liter
Kapasitas bagasi: 24,4 liter
Mesin: Rotax 1330 ACE in-line 3 silinder, pendingin cairan dengan electronic fuel injection dan electronic throttle control
Kapasitas mesin: 1.330 cc
Bore x stroke: 84 x 80 mm
Tenaga maksimal: 115 dk @7.250 rpm
Torsi maksimal: 130 Nm @5.000 rpm
Transmisi: 6 percepatan semi-automatic dengan gigi mundur
Sokbreker depan: Double A-arms dengan anti-roll bar, Gas Charged FOX PODIUM
Sokbreker belakang: SACHS shock
Rem depan: Cakram 270 mm dengan Brembo 4 piston radial mounted
Rem belakang: Cakram 270 mm dengan kaliper floating 1 piston terintegrasi dengan parking brake
Parking brake: Digerakan secara elektrik
Pelek depan: Palang 5, Deep Black Machined, lebar 5 inci
Ban depan: Kenda 165/55-15
Pelek belakang: Deep Black, lebar 7 inci
Ban belakang: Kenda 225/50-15
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR