Otomotifnet.com - Jika mendengar nama Ducati, sebagian besar orang pasti akan mengingat sebuah motor sport berfairing yang punya desain kece dengan mesin bertenaga. Maklum, sejak lama Ducati terkenal dominan di World Superbike, sebelum ikut MotoGP.
Tapi, jangan lupa kalau Ducati juga punya varian yang siap diajak ‘nakal’, yaitu Hypermotard, salah satunya Hypermotard 950 seperti yang dicoba oleh OTOMOTIF kali ini.
Ducati Hypermotard 950 ini didatangkan oleh PT Cakra Motor Sports, selaku distributor Ducati Indonesia. Harga jualnya Rp 559 juta, itu masih off the road.
Bagaimana impresi pertama mengendarainya? Yuk simak.
Baca Juga: Ducati Hypermotard Punya Tenaga 114 Dk, Knalpot Ganda, Wheelie Mudah!
DESAIN
Jika melihat desain dari Ducati Hypermotard 950, ternyata memang sesuai dengan namanya, yaitu sebagai sebuah supermoto atau supermotard versi hyper atau besar.
Ciri sebuah supermoto bisa terlihat dari sepatbor depannya yang tinggi, lampu utama yang flat, shroud tangki yang memanjang, serta jok ramping dan panjang.
Bahkan Ducati menempatkan sepasang knalpotnya tepat di bawah tempat duduk. Dengan begitu membuat rangka tralis dan pelek Y-shape di belakang sangat terekspos, sexy!
Untuk menunjang tampilan supermotard, kedua suspensinya punya dimensi yang jenjang serta jarak main yang panjang. Tentunya ini menunjang konsep Hypermotard yang tinggi dan siap diajak ‘nakal’.
Baca Juga: Ducati Scrambler dan Monster Kebanjiran, Diskon Servis 25%, Tetap Keluar Jutaan
FITUR & TEKNOLOGI
Membahas fitur, kita awali dari depan, yaitu lampu. Cukup mengejutkan, ternyata lampu utama masih bohlam halogen.
Tapi, sudah ditemani dengan Day Time Running Light (DRL) LED di kedua sisinya.
Lampu jenis LED juga dipakai untuk sein, yang depan bertempat di sisi depan handguard. Lampu rem juga LED, yang ukurannya minimalis namun terang.
Spidometernya sudah menggunakan jenis TFT display berukuran 4,3 inci.
Secara desain khas, karena digunakan di beberapa line up Ducati, seperti Panigale V2 sampai Superleggera V4 seperti yang OTOMOTIF pernah coba.
Baca Juga: Ducati Panigale V2, Calon Peserta World Supersport 2022, Kencang Gak Sih?
Isi informasinya tentu saja lengkap dan mudah dipantau. Bahkan tiap riding modes memiliki tampilan warna yang berbeda, sehingga lebih menarik.
Beragam informasinya bisa diubah melalui tombol pada sakelar kiri.
Hypermotard 950 juga sudah dilengkapi dengan 6-axis Inertial Measurement Unit (IMU).
Dengan adanya teknologi ini, tentu mendukung beberapa fitur seperti ABS Bosch Cornering EVO, Ducati Traction Control (DTC) EVO, dan Ducati Wheelie Control (DWC) EVO.
Semua fitur di atas, tingkat sensitifitasnya bisa disetel sesuai keinginan pengendara.
Termasuk ABS, yang memiliki fitur slide by brake function jika ingin melakukan sliding roda belakang saat masuk tikungan layaknya Supermoto. Keren!
Di Hypermotard 950 yang termasuk base model ini dibekali suspensi depan upside down Marzocchi berdiameter as 45 mm.
As sokbrekernya warma hitam, senada tabungnya yang memberi kesan gahar karena kontras dengan warna merah bodinya.
Baca Juga: Pakai Ducati Scrambler Icon, Lady Bikers Ini Turing Keliling Indonesia
Kalau yang belakang pakai monosok Sachs, yang punya setelan preload serta rebound dan menempel pada aluminium single-sided swing arm.
Sesuai konsep sebagai motor yang siap diajak “nakal”, travel suspensi dibuat panjang. Depan 170 mm sedang belakang 150 mm. Buat loncat-loncat pasti enggak bottoming nih!
Sebagai “senjata” mengurangi laju, Hypermotard 950 dibekali sepasang rem cakram 320 mm semi-floating di depan, dengan kaliper Brembo 4 piston Radially Mounted.
Bagian belakangnya tentu juga cakram, tapi lebih kecil dan kalipernya 2 piston.
RIDING POSITION & HANDLING
Ternyata gak hanya tampilannya saja yang seperti supermoto atau supermotard, tapi riding position pun khas besutan 2 alam tersebut.
Di mana joknya panjang dengan mulut tangki bensin yang lebih ke depan.
Jok sisi depan ramping yang searah dengan shroud bikin kaki pengendara gak perlu membuka terlalu lebar, ini membuat impresi berkendaranya seakan mengendarai motor kecil.
Namun, untuk postur 170 cm, kedua kaki dipaksa untuk jinjit ketika mencoba menapak ke tanah. Hal itu karena tinggi joknya mencapai 870 mm! Wow!
Baca Juga: Ducati Hypermotard 950 Cuma 178 Kg, Jok Ramping, Seting Sokbreker Lengkap
Penggunaan tapered aluminium handlebars yang rendah dan lebar, memaksa posisi tangan dan lengan untuk membuka.
Posisi ini bikin pengendara lebih sigap dan mudah mengarahkan motor ke mana ingin berbelok, baik secara halus atau agresif dengan menurunkan satu kaki layaknya membawa dirt bike.
Baca Juga: Baru Aja Pensiun, Heboh Rumor Valentino Rossi Mau Tes Ducati Desmosedici GP
Asyiknya berat kering Hypermotard 950 cuma 178 kg, sehingga tidak terlalu menguras tenaga saat bermanuver atau berkendara lama.
Performa kedua suspensinya juga tergolong baik. Pasalnya sudah dibekali setelan yang cukup lengkap, seperti preload dan rebound.
Tentunya bisa disesuaikan dengan karakter jalan dan pengendaranya, sehingga mendapatkan titik ternyaman.
Jadi penasaran kalau menguji cobanya lebih jauh nih!
PERFORMA
Hypermotard 950 dibekali mesin Testastretta 11°, L-Twin cylinder 937 cc, 4 klep persilinder, Desmodromic, pendingin cairan dan udara.
Kedua pistonnya punya diameter 94 mm dengan langkah 67,5 mm.
Baca Juga: Test Ride Ducati Panigale V2, Ini Catatan Lengkap Kelebihan dan Kekurangannya
Mesin ini memiliki klaim tenaga maksimal sebesar 114 dk pada 9.000 rpm, dengan torsi 96 Nm di 7.250 rpm.
Di Testastretta 11° generasi terbaru ini ada peningkatan perbandingan kompresi, dari 12,6:1 sekarang menjadi 13,3:1, durasi noken as juga baru, dan silencer knalpot di bawah jok.
Teknologi ride by wire yang sudah disematkan pada Hypermotard 950, makanya motor ini punya 3 pilihan Riding Modes.
Baca Juga: Test Ride Ducati Panigale V2, Punya Tenaga 155 DK, Digas Pol 0-201 Meter Cuma 7,6 Detik!
Ada Urban Riding Mode, Touring Riding Mode, dan terakhir Sport Riding Mode, memilihnya melalui tombol di panel sakelar kiri.
Oiya mesin ini juga mendapatkan revisi pada sisi girboks, bertujuan agar perpindahan gigi lebih presisi dan lebih mudah saat mencari posisi netral.
Torsi maksimal yang sudah bisa diraih di 7.250 rpm, bikin torsi badaknya terasa sejak putaran rendah.
Bahkan saat pakai Touring Riding Mode dengan DWC off, untuk wheelie sangat mudah.
Cukup entak selongsong gas maka torsi besarnya akan langsung membuat roda depan terangkat tinggi.
Baca Juga: Ducati Hypermotard 950, Moge Gagah Pakai Single Arm dan Jenjang, Harganya Segini
Perpindahan gigi pun terasa lembut juga dengan kopling hidrolis yang ringan. Tersedia pula aksesori Ducati Quick Shift (DQS) Up and Down Evo yang merupakan fitur standar di varian SP dan RVE Livery.
Di Urban Riding Mode, di mana yang paling rendah, karakter agresif dari mesin Hypermotard 950 bisa sedikit diredam, sehingga terasa lebih nyaman saat dikendarai di kondisi padat.
Motor ini dibekali pendingin cairan alias radiator yang cukup lebar dan ada oil cooler di bawahnya, selama beberapa kilometer saat pengetesan belum terlalu terasa panas mesinnya.
Entah jika digunakan berkendara lama. Semoga ada kesempatan untuk melakukan test ride!
Data Spesifikasi
Mesin: Testastretta 11°, L-Twin cylinder 937 cc, 4 klep persilinder, Desmodromic, pendingin cairan
Bore x stroke: 94 x 67,5 mm
Perbandingan kompresi: 13,1:1
Tenaga maksimal: 114 dk @9.000 rpm
Torsi maksimal: 96 Nm @7.250 rpm
Sistem bahan bakar: Injeksi elektronik, ⌀ 53 mm throttle body full ride by wire system
Kopling: Hydraulic
Transmisi: 6 percepatan
Final drive: 43/15
Suspensi depan: Marzocchi aluminium fully adjustable, upside-down ⌀ 45 mm
Travel suspensi depan: 170 mm
Suspensi belakang: Progressive linkage dengan adjustable spring preload dan rebound damping Sachs monosok, aluminium single-sided swingarm
Travel suspensi belakang: 150 mm
Ban depan: Pirelli Diablo Rosso III 120/70-17
Ban belakang: Pirelli Diablo Rosso III 180/55-17
Rem depan: Cakram 320 mm semi-floating flange disc ganda, kaliper Brembo Monobloc 4 piston radially mounted, radial pump dengan adjustable lever, with Bosch Cornering ABS
Berat kering: 178 kg
Berat isi: 200 kg
Tinggi jok: 870 mm
Jarak sumbu roda: 1.493 mm
Rake: 25°
Trail: 104 mm
Kapasitas tangki bensin: 14,5 liter
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR