Otomotifnet.com - Dalam balap motocross, sering kali melihat pembalap jumping di gundukan tanah dengan mudah.
Namun ternyata, teknik jumping tersebut ada hitungan fisika-nya, jadi enggak asal betot gas saja.
Misal yang sederhana saja, ada tiga bukit yang tidak terlalu jauh jaraknya, pilihan pertama pembalap bisa langsung melewati rintangan dalam sekali melompat atau jumping.
Atau pilihan keduanya jika ancang-ancang tidak terlalu kuat, pembalap bisa melaju dengan tetap menempel ke tanah untuk melewati tiga bukit itu.
Bisa juga hanya jumping melewati dua bukit dan bukit terakhir dilewati dengan jumping atau tetap melekat ke tanah.
Baca Juga: Patah Tulang Saat Motocross, Andrea Dovizioso Ngaku Salah Mendarat
Lebih efektif mana antara cara pertama, kedua dan ketiga?
Sebenarnya semuanya tergantung dengan bagaimana treknya atau gundukannya itu sendiri, sebelum bukit itu pembalap bisa ancang-ancang dulu atau tidak, ukuran bukitnya besar atau kecil dan banyak faktor lainnya.
Namun jika pembalap memilih cara pertama untuk melakukan jumping agar melewati semua bukitnya dalam sekali libas, caranya tidak sembarangan karena ada hitung-hitungan matematisnya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya jumping pembalap motocross.
Kecepatan pembalap harus tepat, tidak boleh lebih atau kurang.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR