Lalu apa sisi positifnya? Vibrasinya jadi sangat minim! Sejak baru dihidupkan tidak banyak vibrasi yang terasa, baik di kaki, di setang, dan di jok, halus banget!
Saat baru mulai berjalan pun transisi CVT terasa sangat halus tanpa gredeg meski sudah berjalan hampir 1.000 km.
Begitu pula saat cruising, getarannya halus didukung juga dengan suara mesin dan knalpot yang senyap, hanya terdengar suara v-belt saat gas dibuka.
Asyiknya, karakter mesinnya responsif. Untuk sekadar menyalip atau menambah kecepatan, pengendara tidak butuh bukaan gas yang besar.
Buka gas sedikit saja motor akan langsung meluncur dengan ringan dan halus.
Baca Juga: Bisa Touring Jauh, Angsuran Kredit Honda Forza 250 Bekas Mulai Rp 2 Jutaan
Rasanya seperti naik motor listrik! Torsi yang besar ini tentunya efek karkater mesin yang kini overstroke dan perbandingan gear ratio yang lebih ringan, tapi powerband tetap luas dan merata berkat diameter pulley yang lebih lebar.
Posisi radiator yang pindah ke depan tentu juga lebih efektif menjaga suhu mesin.
Tapi jangan kaget putaran extra fan saat menyala terdengar cukup kencang. Dan hawa panas dari mesin lumayan terasa ketika setelah berkendara.
Perubahan besar-besaran pada mesin Forza juga terbukti dari catatan waktunya yang terkoreksi di setiap parameter.
Seperti kecepatan 0-60 km/jam yang kini hanya butuh waktu 4,8 detik dari yang sebelumnya 5,2 detik.
Baca Juga: Honda Forza 250 Versi Lama dan Baru Beda Windshield, Bisa Saling Tukar?
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR