Otomotifnet.com - Transmisi otomatis konvensional (torque converter) menurut beberapa spesialis matik, dari segi durability memang lebih awet dibanding jenis matik lainnya.
Tentunya semua tak lepas dari perawatan yang baik serta cara pengoperasikannya.
Namun seiring usia pakai atau jam terbang, biasanya ada komponen di transmisi jenis ini yang bakal menurun kinerjanya.
Salah satunya adalah neutral switch, atau ada juga yang menyebutnya transmission position sensor.
Baca Juga: Begini Ciri-Cirinya Kampas Kopling Transmisi Matik Minta Diganti
Ciri-ciri bila komponen ini bermasalah, antara lain perpindahan gigi akan berlangsung kasar, misal ketika dari N ke D.
Lalu bila sudah terlalu parah, bisa bikin mesin tidak bisa distart, seperti yang dialami Lucky Pratama pada Toyota Avanza 1.3 G AT keluaran 2010 miliknya.
“Awalnya indikator D di transmisi suka berkedip, tapi setelah kuras oli matik hilang. Lalu setelah dipakai lama, waktu berangkat ke toko gue di Lenteng Agung (Jaksel), mobil masih fine-fine saja.”
“Namun saat gue tutup toko dan hendak pulang, ketika mau menyalakan mesinnya kok gak mau disarter,” tutur Lucky.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR