Otomotifnet.com - Suzuki Baleno remuk tak berbentuk setelah dihajar kereta api.
Peristiwa ini terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Soko, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan (1/3/2022) dini hari.
Suzuki Baleno dengan nopol BG 1011 MC mengalami rusak parah hingga terpental sejauh 70 meter ditabrak KA 255C Kertajaya di perlintasan jalur gembong Babat JPL 259 tak terjaga di km 161+741.
Pengemudi Baleno selamat, meski kondisi kendaraan yang ditumpangi rusak parah.
"Korban bernama Suhadi Ersad selamat, " kata Kepala Bidang Angkutan Dishub, Tony Ariantoro (1/3/2022).
Korban sejatinya pulang dari Jambi hendak berkunjung ke sanak keluarga di kampung kelahiran. Korban melintas dan tak menyangka terjadi insiden di luar dugaan korban.
Saat itu, korban mengemudikan mobil nahas melaju dari arah utara ke selatan di perlintasan rel kereta tanpa palang pintu dan petugas jaga.
Saat melintas kendaraan yang dibawanya mengalami mati mesin.
Korban sadar ada bahaya mengancam, ia kemudian melihat kereta melaju dari arah barat ke timur, tanpa pikir panjang korban lompat keluar mobil.
Korban memilih menyelematkan jiwanya, dari pada mempertahankan kendaraan yang dibawanya.
"Saya langsung cepat keluar dan meninggalkan mobil di atas rel KA," aku korban kepada polisi.
Upaya korban Suhadi Ersad membuahkan hasil. Ia selamat tanpa luka sedikitpun dan di matanya ia menyaksikan bagaimana mobilnya diseruduk KA hingga sejuah 70 meter.
Atas kejadian tersebut mobil korban mengalami rusak parah, sedangkan kereta 255C Kertajaya mengalami keterlambatan 21 menit dan lampu Kabut Loko CC 2061373 kanan kiri tidak berfungsi.
Kabid Angkutan Dishub Lamongan, Tony mengimbau kepada masyarakat untuk ekstra hati-hari saat hendak melintasi perlintasan rel KA, berhenti sejenak, dan menengok kanan kiri sebelum melintas.
Karena umumnya perlintasan KA tanpa palang pintu dijaga relawan hanya pada pagi hingga petang saja.
Baca Juga: Tragedi Banyumanik, Truk Tronton Liar Bikin Baleno, Calya, Avanza, X5 dan Revo Gepeng Beruntun
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR