Otomotifnet.com - Ambulans pembawa jenazah pak kepala desa (Kades) alami tragedi maut.
Mental di tengah perempatan Bleber, Jl Diponegoro, kabupaten Pati, Jawa Tengah, (5/3/22).
Insiden terjadi saat ambulans basis Daihatsu Luxio nopol K 8012 FS membawa jenazah Kades Sukolilo, Mulyanto dari RSUD RAA Soewondo Pati menuju rumah duka.
Nahas, sampai di perempatan Bleber, ambulans ditusuk truk tangki nopol K 1569 YB.
Alhasil jenazah nambah satu, adik almarhum Kades Sukolilo bernama Itok Mursito (57) ikut tewas.
Sedangkan anak Mulyanto yang juga ikut di dalam kabin, Amirudin (32) terluka parah.
Kini dirawat di ICU RSUD RAA Soewondo.
Ketua Paguyuban Solidaritas Kepala Desa dan Perangkat Desa Kabupaten Pati (Pasopati), Pandoyo, membenarkan kabar duka ini.
"Saat ini Mas Amiruddin sedang proses CT Scan di RSUD Soewondo," terangnya.
"Mohon doa agar Allah memberi pertolongan dan kesembuhan," ujar dia.
Pandoyo menambah, Kades Mulyanto sebelumnya dinyatakan meninggal dunia pukul 03:30 WIB di RSUD Soewondo, setelah almarhum dirawat akibat sakit.
Pukul 06:00 WIB, jenazah dibawa ke rumah duka di Desa Sukolilo menggunakan ambulans.
Saat sampai di Perempatan Bleber, terjadilah kecelakaan.
Seorang saksi mata, Erik Setiawan mengatakan, kecelakaan terjadi pukul 06:15 WIB.
Kecelakaan terjadi tepat di depan matanya saat ia berhenti di lampu merah dekat lokasi.
"Ambulans melaju dari arah utara menuju selatan," kata Erik.
"Setelah melintasi lampu lalu lintas di Perempatan Bleber, ambulans ditabrak truk tangki yang melaju kencang dari arah barat ke timur," terangnya.
"Sisi belakang ambulans tertabrak," urainya.
"Ambulans sampai menabrak bahu jalan dan seseorang terpental keluar," jelas Erik.
Informasinya, lampu lalu lintas dari arah ambulans melaju masih berwarna merah.
Sementara lampu lalu lintas dari arah truk melaju berwarna hijau.
Atas insiden ini, jenazah Mulyanto dipindahkan ke ambulans lain untuk diantarkan ke rumah duka.
Baca Juga: Tragedi Maut Kijang Innova, Bodi Terbelah Digilas Bus, Renggut Nyawa Pak Kades
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR