Ia menegaskan, di SPBU Rupit saat ini tidak pembelian BBM Solar pada malam hari.
"Kita tidak ngisi malam, solar datang sore atau malam, tapi ngisinya besok pagi," tuturnya.
"Itulah pagi-pagi mau ngisi itu sudah panjang antrean. Yang jelas kita jual sesuai aturan maksimalnya," kata Hamka.
Sementara salah seorang sopir truk, Peri mengaku sering menginapkan truknya di SPBU Rupit.
Karena khawatir tak kebagian solar pada esok harinya.
"Kalu kito idak tarok (antre) mobil kito di situ (dalam SPBU) dari sore, besok paginyo sudah panjang antrean, dak kebagian lagi kito," ucap Peri.
"Solarnyo kan dikit cuma delapan ton, buka pagi zuhur lah abis," katanya.
Peri mengatakan, biasanya antre beli solar sebanyak 80 liter atau sekitar Rp 400 ribuan.
Sebab truk miliknya biasa untuk angkutan pasir, barang-barang dan lain-lain.
"Biaso aku ngisi 400 ribu, tangki truk aku ini isi 100 liter, biasonyo besiso sekitar 20 liter, jadi ngisi cuma 80 liter," bebernya.
"Antrenyo cuma sekali itulah, idak dikasih orang lagi kalu kito muter lagi," katanya.
Baca Juga: Bukan Isuzu Panther Biasa, Tangki BBM Bisa Tenggak 200 Liter Solar, Sopir Dijambak Polisi
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR