Tentu saja, keributan itu memancing reaksi netizen.
Banyak dari mereka menilai pengemudi Xpander mudah naik pitam hanya karena perkara karcis parkir dan STNK.
“Ngapain ribut sih, gw karcis ilang ya minta maaf, bayar 50-100k, tergantung aturan setempat. Foto STNK dan plat sama, udah kelar ngacir sambil ngedumel ‘anjig karcis gw kemana tadi’,” jawab salah satu netizen.
“Dih dia yang salah, dia yang nyolot,” jawab yang lain.
“Kalau dirunut secara psikologis, di otak masnya sudah tahu dia salah dan tau konsekuensinya. Jadi, dia udah bikin defense mechanism dengan marah-marah, tujuannya agar si mbak takut dan gak berani macem-macem sama dia. Ternyata, tujuan tidak sesuai kenyataan. Jadilah, mukul-mukul orang untuk menutupi kekesalan pada dirinya,” papar netizen lain.
“Ini pasti efek kredit macet, tekanan darah naik, mergo dioyak-oyak cicilan menyerang otak, hilang kesadaran lepas kendali, akhirnya emosi dan marah-marah,” terang netizen.
“Kalau tidak mampu bayar denda, coba jual aja mobilnya mas biar bisa kebayar itu denda karcis ilang,” papar yang lain.
Ada juga yang bersimpati dengan petugas jaga parkir.
“Kasian mbaknya, jalanin tugas sesuai prosedur, gaji ga seberapa, masih juga dipukul orang,” katanya.
Selain itu, netizen juga mulai merasa curiga dengan pemilik Xpander.
Ada dari mereka yang bertanya, kenapa plat mobil asli harus disembunyikan di dalam mobil dan tidak dipasang.
“Karcis ilang ya tanggung jawab yang punya. Resikonya bayar denda sambil menunjukkan STNK dan nopol yang sama. INI SOP. Kenapa pakai nopol beda? Mobil curian? Nggak bayar pajak? Takut ditarik leasing? Dari poin ini kan sudah jelas siapa yang salah,” tambahnya.
Public Relation JCM, Febrianita Candra membenarkan kejadian itu terjadi di JCM, sore kemarin.
Menurut Candra, apabila pengunjung kehilangan karcis parkir, maka kemudian petugas wajib melakukan verifikasi kepemilikan kendaraan secara detail termasuk STNK.
“Ditemukan bahwa nomor di STNK tidak sesuai dengan plat nomor yang terpasang, sehingga petugas harus memanggil SPV atau atasan yang bertugas. Namun mungkin dari pengunjung merasa tidak berkenan, dan melakukan kekerasan ke kasir. Carpark manager berusaha melakukan verifikasi plat sambil menenangkan customer, tetapi juga kami duga mendapatkan kekerasan fisik,” terangnya.
“Saat ini kami sudah serahkan ke Polres Sleman dan telah ditangani oleh polisi. Semoga mendapatkan solusi terbaik. Kalau dari karyawan kami saat ini memang tidak ada laporan yang terluka, namun ada dugaan kekerasan yang terjadi dan kami serahkan itu kepada kepolisian. Petugas kami sudah menjalankan kinerja sesuai aturan yang ada,” pungkasnya.
Baca Juga: Tukang Parkir dan Marbot Sekongkol, Maling Lima Motor Pakai Ambulans Masjid
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR