“Fungsional Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan merupakan alternatif pada arus balik jika terjadi kepadatan di Simpang Susun Dawuan yang merupakan titik pertemuan arus lalu lintas dari Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Tol Cipularang,”
“Namun jalur ini perlu diantisipasi oleh masyarakat karena akan keluar di jalan arteri Karawang Timur, kemudian melanjutkan kembali masuk ke jalan tol melalui GT Karawang Timur dan GT Karawang Barat,” beber Heru.
Masih menurutnya Heru, berdasarkan hitungan V/C Ratio (perbandingan kendaraan dengan kapasitas lajur) yang melebihi dari kondisi normal, maka rekayasa lalu lintas dibutuhkan.
Yakni untuk memaksimalkan kapasitas seperti contraflow, one way, ramp check, dan pelaksanaannya adalah merupakan diskresi Kepolisian.
Sementara itu, upaya untuk optimasi kapasitas di gerbang tol, Jasa Marga juga menyiagakan gardu temporer di Km 149 Gedebage Jalan Tol Padaleunyi untuk antisipasi kepadatan di GT Cileunyi.
Sedangkan di gerbang tol lainnya, Jasa Marga akan mengoptimalkan gardu Oblique Approach Booth (OAB)/gardu miring dan menambah mobile reader, hinggga mengatur distribusi kendaraan di gerbang tol utama dan akses masuk.
Baca Juga: Pastikan Saldo E-Toll Cukup Saat Mudik 2022, Ini Tarif Tol Trans Jawa
Protokol Kesehatan juga masih akan terus diterapkan di rest area dengan mengimbau pengguna jalan untuk tetap menggunakan masker, menjaga jarak, dan tidak berlama-lama di rest area yang akan dibatasi waktu penggunaannya, serta dianjurkan untuk take away pesanan.
Jasa Marga melalui anak usahanya PT Jasamarga Related Business juga akan menambah toilet portable, berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan kecukupan BBM, menambah layanan BBM Pertashop dan motoris.
Hingga penyediaan posko layanan kesehatan berkoordinasi dengan daerah setempat, dan berkoordinasi dengan Kepolisian untuk pelaksanaan buka tutup rest area jika rest area mengalami kepadatan.
“Mayoritas pemudik akan menuju wilayah Timur melalui Jalan Tol Trans Jawa, hal ini harus benar-benar diantisipasi oleh masyarakat untuk mempersiapkan perjalanan,”
“Khususnya mengatur waktu dan rute dengan menghindari perjalanan di puncak arus mudik pada tanggal 29 April 2022 dan puncak arus balik pada tanggal 8 Mei 2022,” imbuhnya.
Baca Juga: Siap Amankan Mudik, Jasa Marga Gelar Kick Off Satgas Siaga Operasional
Heru juga mengimbau pengguna jalan untuk memastikan kesiapan sebelum melakukan perjalanan, diantaranya memenuhi persyaratan perjalanan berupa vaksin booster, memastikan kondisi pengemudi dan kendaraan dalam keadaan prima dan laik jalan.
Tak lupa memastikan keucukupan BBM dan saldo uang elektronik, mempersiapkan perbekalan, patuhi rambu dan arahan petugas di lapangan, serta terus mengupdate informasi lalu lintas melalui Twitter di @PTJASAMARGA, One Call Center 14080, dan aplikasi Travoy.
“Dapatkan fitur utama seperti streaming CCTV jalan tol, informasi tarif tol, pengecekan saldo e-toll, histori transaksi, dan informasi rest area jalan tol dengan mengunduh aplikasi Travoy,”
“Aplikasi Travoy juga dilengkapi dengan fitur emergency, seperti panic shake dan fitur derek online khusus wilayah Jabotabek,” lanjut Heru lagi.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR