Mobil tangki yang disiagakan sebagai kantong/cadangan suplay BBM hingga 149 unit.
“Serta fasilitas kesehatan juga kita standby-kan bekerja sama dengan Pertamedika untuk penyediaan pengecekan kesehatan termasuk ambulance di 14 lokasi,”
"Dengan dukungan dan kerja sama seluruh stakeholder Pertamina siap menyukseskan mudik tahun ini," papar Alfian.
Sementara itu, Direktur Logistik & Infrastruktur Pertamina sekaligus Ketua Satgas Rafi, Mulyono mengatakan, Pertamina siap mendukung kebijakan Pemerintah yang memperbolehkan masyarakat melakukan mudik.
Menurut Mulyono, mudik tahun ini diperkirakan akan mengalami lonjakan, setelah 2 tahun masa pandemi masyarakat tidak bisa mudik ke kampung halaman.
Berdasarkan prediksi pemerintah, terdapat sekiranya 85,5 juta pemudik dan 33 juta mobil yang akan bergerak di seluruh Indonesia selama arus mudik Lebaran 2022.
“Seluruh pekerja Subholding Pertamina mulai dari Upstream, Pengolahan, Perkapalan, Pemasaran Hingga Gas bekerja bersama untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat terpenuhi dengan baik,”
Baca Juga: Pertamina Baik Hati, Enggak Mau Pertalite Naik, Tekan Biaya Produksi
“Dan, Satgas RAFI akan bekerja 24 jam untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat terpenuhi dengan baik. Seluruh infrastruktur distribusi energi sudah siap mengamankan pasokan BBM dan LPG," imbuh Mulyono.
Dilanjut perkara stok BBM, Alfian Nasution menyampaikan bahwa secara umum stok dan penyaluran BBM & LPG Pertamina saat ini dalam kondisi aman dan berjalan lancar.
Pertamina menyiapkan tambahan stok sesuai dari perhitungan proyeksi rata-rata konsumsi untuk masing-masing produk.
“Produk gasoline dimasa satgas tahun 2022 diperkirakan meningkat 11% dari tahun 2021, yaitu dari 90 ribu KL per hari menjadi 100 ribu KL per hari.
“Untuk produk Gasoil dimasa satgas 2022 ini meningkat 24% menjadi 44 ribu KL per hari, dibandingkan satgas tahun lalu 36 ribu KL per hari," ungkap Alfian.
Baca Juga: Babang Ojol Pakai Motor Listrik, Gojek Klaim Bisa Cuan Segini
Alfian juga menambahkan, puncak kenaikan konsumsi gasoline ada pada H-1, dan H+1 (arus mudik) dan saat arus balik H+5.
Sedangkan produk diesel, akan terjadi penurunan karena pembatasan truk besar pada H-4 sampai H-1 (saat arus mudik), dan saat H+5 sampai H+7 arus balik.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR