Otomotifnet.com - Cari gara-gara, seorang pelajar berinisial GR (13 tahun) mendadak dibacok kawanan bermotor.
Peristiwa ini terjadi di Jalan Proklamasi, Kelurahan Jaya Raksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi (27/5/2022).
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.
Saat itu, korban dan teman-temannya sedang pulang sekolah.
Seorang saksi di lokasi kejadian, Suci (34), mengatakan, kejadian bermula saat ada tiga siswa SMP yang turun dari angkot.
Dua dari mereka duduk di bangku menunggu angkot untuk pulang ke arah Cikeong.
Satu lainnya jalan kaki.
"Tiba-tiba saya lihat kedua anak lari ketakukan masuk garasi rumah, ngumpet. Mereka ngakunya ada yang ngejar," ujar Suci (27/5/2022) malam.
Kemudian dia keluar dan mendapati ada satu orang yang kena bacok.
Dia mengalami luka di punggung dan meminta tolong warga.
"Saya lihat anak yang pulang jalan kaki kena bacok di bagian punggungnya. Langsung dibawa ke puskesmas oleh warga sini," ujarnya.
Korban mengalami luka diduga dibacok dengan celurit.
"Kalau dari CCTV ada dua motor. Satu motor dua orang bawa celurit dan satu motor tiga orang kabur ke arah Cikeong," ucapnya.
Ketua pemuda setempat, AN (42), mengatakan, peristiwa itu terjadi saat warga hendak berangkat salat Jumat.
"Warga di sini melihat ada dua motor, lima orang berboncengan. Ada satu orang yang mengacung-acungkan celurit, bahkan terekam CCTV pas mereka kabur." ujarnya
Dia mengatakan sempat akan mengejar pelaku.
"Saya tolongin dulu korban karena melihat anak itu langsung tergeletak di jalan raya," ucapnya.
Korban yang mengalami luka bacok di punggung sebelah kanan langsung dievakuasi ke RS Al-Mulk.
"Punggungnya dijahit lima jahitan akibat bacokan senjata tajam sampai tiga sentimeter," tuturnya.
Ayah korban berinisial T (43) mengatakan, anaknya tidak pernah ikut kelompok bermotor.
"Baru kelas satu anak saya masih polos dan orangnya baik, tidak menyangka menjadi korban pembacokan," ucapnya.
Atas apa yang dialami anaknya, dia minta polisi menangkap pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR