Otomotifnet.com – Pada mobil-mobil modern dengan sistem bakar injeksi, pasti punya banyak sensor.
Salah satunya adalah sensor oksigen atau O2 sensor, yang biasanya terletak saluran gas buang.
Sesuai namanya, fungsi O2 sensor ini membaca kadar atau jumlah oksigen yang ada pada gas buang hasil pembakaran.
Dari hasil pembacaan tersebut, O2 sensor kemudian mengirim sinyal ke unit kontrol mesin atau ECU (Electonic Control Unit).
Baca Juga: Ajaib, Cairan Ini Bisa Turunkan Emisi Gas Buang Mobil Hingga 73%
Setelah sinyal tersebut diolah oleh ECU, maka ECU akan mengatur sistem bahan bakar untuk menghasilkan campuran bahan bakar dan udara ke tingkat paling optimal.
Sehingga diharapkan hasil pembakaran makin sempurna, untuk menghasilkan performa mesin terbaiknya.
Nah, seiring pemakaian kendaraan, O2 sensor ini bisa saja “keok” alias rusak.
“O2 sensor bisa saja rusak. Apalagi bila kualitas bahan bakar yang digunakan tidak bagus,” tutur Suwandi, Service Advisor bengkel resmi Suzuki di Pulogadung, Jakarta Timur
Biasanya kalau sudah rusak, akan muncul peringatan lampu indikator engine check pada meter cluster.
Tapi sebelum keluar tanda engine check, pada beberapa mobil akan memperlihatkan tanda-tanda awal.
Seperti yang dialami kru Otomotifnet.com pada Suzuki Ertiga Dreza GS AT keluaran 2017.
Oiya, sensor oksigen pada Ertiga Dreza ini jumlahnya ada 2 buah, sisi atas dan sisi bawah bagian yang mengembung setelah header.
Baca Juga: Ini Dia Komponen Di Mobil Yang Berkontribusi Terhadap Efisiensi BBM
Nah, tanda-tanda ketika salah satu sensor oksigen tersebut akan mati, saat berakselerasi pada kecepatan di atas 60 km/jam, tarikan mobil mendadak kayak tersendat.
Padahal awalnya mobil melaju mulus tanpa ada keanehan. Namun begitu kecepatan dinaikkan ke 80 km/jam, tiba-tiba putaran mesin seperti nahan.
Tapi begitu kecepatan dikurangi, problem mesin tersendat tadi hilang dan mobil melaju normal.
Saat itu indikator engine check masih belum berkedip, yang menandakan ada masalah pada sistem di mesin.
Tapi ketika kecepatan coba dinaikkan lagi, gejala nyendat tadi kembali muncul, dan kemudian dibarengi lampu engine check berkedip.
Meski lampu engine check menyala, mesin masih tetap beroperasi.
Keesokan harinya sebelum mobil dibawa ke bengkel untuk diperiksa menggunakan alat scanner, waktu mesin baru dinyalakan (dalam kondisi dingin), idle mesin terasa agak pincang.
Lalu setelah suhu mesin panas dan mobil dijalankan, terasa tarikan mobil agak ngedrop dari biasanya.
Nah, begitu nyampe bengkel dan discan penyebabnya, fix masalahnya akibat O2 sensor bagian bawah mati.
Begitu diganti baru, semua kendala-kendala yang tadi dialami langsung lenyap hingga sekarang.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR