Pada perkembangannya, cabang bisnis BSA berkembang tidak hanya sebagai produsen senjata api, tetapi juga pabrik pencetakan baja, pembuat mobil hingga motor.
Produk sepeda motor BSA yang pertama diperkenalkan di tahun 1910 berdaya 35 hp, kapasitas mesin lebih besar keluar tahun 1919 dengan nama Model-A bermesin 770 cc V-twin.
Tipe motor BSA kemudian berkembang dengan berbagai tipe dan kapasitas mesin pada tahun 1930-an, termasuk model bersilinder tunggal seperti BSA S-series.
Masuk perang dunia 2 di tahun 1939, BSA memfokuskan diri untuk memproduksi motor untuk keperluan perang.
BSA M20 dan M21 jadi tipe yang digunakan untuk keperluan perang tentara sekutu. Terkadang, motor-motor tersebut dilengkapi sespan untuk mengangkut personil tambahan.
Dipakainya BSA selama masa perang dunia 2 mengangkat nama dari merek ini ke seluruh dunia.
Selepas perang, penjualan BSA meningkat pesat disambut diperkenalkannya model-model baru sepanjang dekade 1940-1950an.
Ketenaran BSA juga didukung dengan kesuksesan motor ini menjuarai beberapa kejuaraan balap aspal dan tanah termasuk diperkenalkannya seri-seri racing seperti Gold Star.
Di tahun 1960-an, BSA masih sukses mengekspor motornya ke seluruh penjuru dunia dengan produk andalan mereka seperti seri A65.
Saat memasuki masa kejayaannya, BSA sempat menjadi produsen sepeda motor terbesar di dunia dengan range tipe produksi yang luas, mulai dari berkapasitas di bawah 50 cc hingga 750 cc.
BSA bahkan sempat mengakuisisi brand motor lain seperti Triumph dan Ariel.
Sayangnya, masalah finansial berbarengan dengan membanjirnya produk motor buatan Jepang membuat merk ini mengalami kemunduran.
BSA akhirnya menyerah dan ditutup pada tahun 1972, padahal masih ada beberapa produk yang belum sempat diproduksi massal.
Baca Juga: Suzuki Thunder Siluman, Tangki Buncit, Apes Jadi Bangkai Saat Isi Pertalite
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR