Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Industri Otomotif Terdisrupsi Kendaraan Listrik, Ini Kunciannya

Harryt MR - Selasa, 30 Agustus 2022 | 17:20 WIB
Menko Airlangga tegaskan, GIIAS 2022 menjadi indikator jika industri otomotif baik-baik saja
Patar / Otomotifnet.com
Menko Airlangga tegaskan, GIIAS 2022 menjadi indikator jika industri otomotif baik-baik saja

Otomotifnet.com - Industri otomotif sedang mengalami disrupsi, berupa penggunaan teknologi ramah lingkungan. Salah satunya peralihan menuju kendaraan listrik.

Hal ini tampak pada gelaran GIIAS 2022 di pekan lalu, seluruh pabrikan tampak memiliki model kendaraan elektrifikasi.

Meski begitu, perlu sinergi agar transisi serta konversi kendaraan listrik berjalan mulus.

Termasuk pula dukungan regulasi Pemerintah serta stakeholder terkait. Hal ini disampaikan oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.

Menperin Agus mengatakan Indonesia akan mulai memproduksi mobil listrik dengan jumlah 600 ribu unit mobil listrik, truk listrik dan bus listrik di 2030.

Sementara untuk kategori kendaraan roda dua sebanyak 3 juta unit.

"Sebagai catatan, sekarang ada 4 produsen bus listrik di Indonesia, kemudian 3 produsen mobil listrik dan 31 produsen motor listrik yang punya fasilitas produksi di Indonesia,”

“Transfer teknologi adalah kata kunci dari peralihan ini. Bukan hanya teknologi baterai saja, namun semua hal yang berkaitan dengan kendaraan listrik,” papar Menperin Agus.

Masih menurutnya, teknologi kunci yang mutlak dikuasai adalah dinamo penggerak listrik, baterai dan komponen yang bersentuhan langsung dengan lingkup kendaraan listrik.

“Ini harus dijaga," tegas Agus dalam acara Gaikindo International Automotive Conference (GIAC) beberapa hari lalu.

Dari total 21 perusahaan otomotif, kapasitas produksinya mencapai 2,35 juta unit per tahun. Menyerap 38 ribu tenaga kerja.

Serta melibatkan lebih dari 1,5 juta tenaga kerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut, termasuk di IKM bidang komponen.

Subsektor industri otomotif memiliki nilai forward linkage sebesar Rp 35 Triliun, dan nilai backward linkage Rp 43 Triliun.

Pangsa pasar ekspor produk otomotif Indonesia telah menembus lebih dari 80 negara, dengan kinerja ekspor tahun 2021 mencapai 294 ribu unit kendaraan CBU senilai Rp 52,90 Triliun.

Kemudian ekspor 91 ribu set CKD dengan nilai Rp 1,31 Triliun, dan 85 juta pieces komponen senilai Rp29,13 Triliun.

Baca Juga: Menko Airlangga, GIIAS 2022 Bukti Industri Otomotif Baik-Baik Saja

Pada triwulan I–2022, industri alat angkutan mengalami pertumbuhan paling tinggi, diantara subsektor industri pengolahan lainnya, dengan capaian sebesar 14,2% year on year.

Editor : Iday

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa