Otomotifnet.com - Mercy C-Class bekas punya penyakit yang terbilang turun-temurun.
Paling rawan yakni sektor interiornya, terutama panel-panelnya.
Selain itu ada juga kelamahan lain dari Mercy C-Class, khususnya di bagian kelistrikan.
Menurut Raihan Pradipta dari Doa Ibu Garage, Blok M, Jakarta Selatan, penyakit Mercedes-Benz C-Class rata-rata adalah interiornya.
"Mulai penyakitnya dari W203, C-Class yang mata kacang, masih berlanjut ke W204, yaitu panel interior," ujar Babeh, sapaan akrabnya.
Menurut Babeh, panel interior terutama yang sering bersentuhan dengan jari kerap terkelupas atau lengket saat disentuh jari.
"Apalagi di bagian pencetan power window, itu paling sering terkelupas plastiknya," sambung Babeh.
Begitu juga dengan pencetan tombol di bagian A/C dan pengatur jok elektris, kerap mengalami masalah serupa.
"Kalau begini sebaiknya ganti baru, harganya sekitar Rp 1,5-2 jutaan," ungkap Babeh.
Hal lain yang kerap menerpa C-Class adalah sensor hujan alias rain sensor.
"Ini banyak terjadi di Mercy C-Class generasi W204, yang belum facelift," tambah Babeh.
Perangkat rain sensor yang juga menyatu dengan sensor cahaya ini kerap malfungsi seiring pemakaian.
"Bisa juga akibat sering terkena sinar matahari," timpal pria berkacamata ini.
Imbas dari rain sensor ini menyambung ke fitur Auto Lamp-nya, yang berguna menyalakan lampu secara otomatis ketika memasuki kondisi kurang pencahayaan.
"Muncul notifikasi di MID-nya kalau Auto Lamp tidak berfungsi, kalau sudah begini sebaiknya ganti satu modul yang berkaitan tadi," timpalnya lagi.
Biasanya penyakit ini terjadi di W204 sebelum tahun 2011.
"Ciri khasnya tombol lampunya masih ada tulisan 0, bukan A," bebernya.
Untuk tombol knob lampu yang sudah menggunakan A untuk fitur Auto Lamp-nya, sudah mengalami perbaikan modul sehingga jarang malfungsi.
Baca Juga: Mercedes-Benz C180 Baru, Harga Rp 750 Jutaan Tapi Absen Sensor Parkir?
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR